25 radar bogor

Jadi Prototype Sekolah Inklusif, SDN 03 Ciawi Minim Perhatian

MINIM PERHATIAN: SDN 03 Ciawi, kini kurang diminati orangtua siswa karena letaknya sulit diakses kendaraan.
MINIM PERHATIAN: SDN 03 Ciawi, kini kurang diminati orangtua siswa karena letaknya sulit diakses kendaraan.

CIAWI–RADAR BOGOR, SDN Ciawi 03 yang digadang-gadang menjadi prototype sekolah inklusif Kabupaten Bogor, nyatanya minim perhatian.

Sekolah di Jalan Raya Sukabumi, Desa Ciawi ini mengalami penurunan serapan peserta didik. Masalah lainnya lahir, karena akses menuju sekolah sempit hanya cukup untuk kendaraan roda dua.

Kepala SDN Ciawi 03, Yusuf Iskandar mengatakan, pasca relokasi yang dilakukan Pemkab Bogor, terjadi penurunan serapan peserta didik. Tahun Ajaran 2018/2019 saja, hanya ada 60 siswa atau dua rombongan belajar (rombel).

Menurutnya, perpindahan lokasi sekolah bukan tanpa hambatan, melainkan sempat mendapat penolakan dari beberapa orangtua murid, lantaran dinilai menambah jarak tempuh siswa. Namun, pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada orangtua dan berhasil memindahkan seluruh murid.

“Ya, pada dasarnya semua setuju, akan tetapi hingga saat ini belum ada pembebasan lahan untuk akses jalan masuk. Dalam rapat komite, hal tersebut sering kali menjadi singgungan para orangtua,” papar Yusuf.

Hal lain, Yusuf menjelaskan, di sekolahnya, terdapat lima orang anak berkebutuhan khusus (ABK). Namun disisi lain, pihaknya justru kekurangan guru khusus untuk KBM ABK.

“Seharusnya, pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan, memberikan SK penujukan kepada SDN Ciawi 03 sebagai percontohan inklusif. Selain itu, mengirimkan tenaga guru bantu khusus bagi ABK, karena kompetensi pengajar saat ini belum mumpuni,” terangnya.

Terpisah, Koordinator Pendidikan Kecamatan Ciawi, Agus Suhendi menjelaskan, pihaknya berharap ada peran aktif dari aparatur pemerintah wilayah, menyoal pengadaan akses jalan masuk yang lebih layak.

Pihaknya berharap, pada tahun anggaran 2019, pemerintah bisa melakukan pengadaan lahan bagi akses SDN Ciawi 03. “Sudah sepatutnya bilamana dijadikan sekolah percontohan, harus didukung dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang cukup agar programnya bisa berjalan efektif,” tandasnya.(wil)