25 radar bogor

Elite Gerindra Sebut Jokowi Pakai Jurus ‘Politik Jaim’

Wakil Ketua Umum Gerindra, Arief Poyuono menyebut Jokowi tengah menerapkan ‘Politik Jaim’. Pernyataan Arief ini terkait pembatalan kenaikan harga BBM yang dilakukan tiba-tiba. (Dok.JawaPos)

JAKARTA-RADAR BOGOR Partai Gerindra turut angkat suara mengomentari batalnya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium secara tiba-tiba. Dalam situasi ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dianggap menerapkan ‘Politik Jaim’.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono mengatakan keputusan Jokowi membatalkan harga Premium tiba-tiba hanya sebagai upaya menjaga citranya di depan publik. Sang petahana, kata dia, dianggap khawatir akan kehilangan popularitas jika rencana itu direalisasikan.

“Bisa saya katakan ini sebuah politik jaim daripada Pak Joko Widodo. Artinya dia takut menaikkan harga BBM itu karena ini adalah tahun politik. Artinya sangat aneh sekali dalam 30 menit bisa berubah secara total,” kata Arief di komplek DPR RI Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (11/10).

Arief mengungkapkan bahwa sejatinya dalam membuat keputusan kenaikan harga BBM tidak secara dadakan. Dengan kata lain prosesnya cukup panjang.

Maka ketika ada pembatalan tiba-tiba akan menjadi pertanyaan publik. “Keputusannya menaikkan BBM itu bukan dalam hitungan jam, pasti kan dirapatkan dulu di dalam beberapa hari, di rapat kabinet,” imbuhnya.

“Pasti kan sudah dihitung juga faktor global dengan kenaikan harga minyak dunia kan, tapi ini lebih kepada politik jaim ya Pak Jokowi, artinya dia pengen jaga image seperti dia takut sekali kehilangan popularitasnya,” sambung Arief.

Selain itu alasan menjaga stabilitas harga sebagai dalih batalnya kenaikan harga BBM dianggap tidak relevan. Pasalnya selama ini klaim pemerintah selalu menyebut bahwa kondisi ekonomi di Indonesia tidak bermasalah.

“Padahal katanya ekonomi bagus, daya beli masyarakat bagus, pendapatan masyarakat naik, loh kenapa tidak berani naikin harga BBM,” tandas Arief.

(sat/JPC)