25 radar bogor

Ada Kontes Berbau LGBT di Bali, Ini Langkah MUI dan Polisi

ilustrasi tolak LGBT liburan di puncak
ilustrasi tolak LGBT liburan di puncak

BALI-RADAR BOGOR,Langkah Polri membatalkan rencana penyelenggaraan Grand Final Mister dan Miss Gaya Dewata 2018 di Bali diapresiasi Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pasalnya, kontes kecantikan itu berbau lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

“MUI berharap pelarangan itu akan diberlakukan di semua daerah di wilayah NKRI,” ujar Wakil Ketua Umum MUI Zainut Tauhid Sa’adi dalam keterangannya, Kamis (11/10).

MUI prihatin aktivitas kelompok LGBT sudah berani secara terbuka dan terang-terangan menunjukkan eksistensinya. Hal ini merupakan indikator bahwa jumlah dan aktivitas kalangan non-heteroseksual alias penganut homoseks di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan.

Masalah homoseksual ini kata Zainut, tidak bisa dianggap sederhana dan perlu mendapat perhatian yang sangat serius dari semua pihak, khususnya dari pemerintah, tokoh agama dan masyarakat. “Praktik lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) serta seks bebas harus dilarang, karena bertentangan dengan nilai-nilai agama dan Pancasila,” tegas dia.

Dia menerangkan, orientasi non-heteroseksual bukanlah sesuatu yang dibenarkan dalam ajaran Islam. MUI pun sudah mengeluarkan fatwa pada 2014 bahwa LBGT hukumnya haram atau dilarang oleh agama.

“Semua agama juga melarang tindakan atau perilaku LGBT. Penolakan terhadap LGBT bahkan sudah menjadi kesepakatan bersama dalam hukum positif di Indonesia,” jelasnya.

Norma hukum positif di Indonesia pun tidak melegalkan LGBT. Dalam Undang-Undang Perkawinan dinyatakan bahwa sahnya perkawinan jika dilakukan oleh mereka yang berbeda jenis kelamin menurut ajaran agama.

Lebih jauh, Zainut berharap tokoh agama hendaknya semakin sering memberikan pencerahan kepada umatnya tentang pentingnya hidup dengan perilaku seks yang sehat dan bertanggung jawab sesuai dengan ajaran agama. Serta, menjelaskan tentang bahayanya hidup dengan perilaku seks yang menyimpang demi menyelamatkan peradaban hidup umat manusia.

“Saya yakin dan percaya bahwa semua agama mengajarkan kepada pemeluknya untuk berperilaku seks yang sehat dan bertanggung jawab,” pungkasnya.

(dna/JPC)