25 radar bogor

Dahnil Nilai Pemanggilan Amien Upaya Politik Tak Sehat di Pilpres

Dahnil Anzar Simanjuntak saat menggelar konferensi pers bersama tim koalisi adil dan makmur, Senin (8/10) (Igman/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya dijadwalkan akan memeriksa mantan Ketua Umum PAN Amien Rais pada Rabu (8/10). Keputusan ini pun dinilai syarat akan tujuan politis jelang pilpres 2019.

Dahnil Anzar Simanjuntak selaku Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandiaga memandang bahwasanya ada itikad lain dari pemeriksaan Amien di Polda. Menurut Dahnil, persoalan kebohongan Ratna seharusnya sudah selesai.

“Kami pahami panggilan-panggilan itu sebagai upaya politik yang tidak sehat di tengah Pilpres. Bagi kami, sebenarnya kasus kebohongan tersebut sudah selesai ketika Ibu Ratna mengakui kebohongan,” kata Dahnil saat jumpa pers di Jalan Daksa, Senin (8/10).

Dahnil menilai Ratna juga telah menjalani proses hukum atas perbuatan yang telah menyeretnya ke tahanan. Sehingga kasus ini tak seharusnya menyeret nama-nama lainnya ke proses hukum.

“Beberapa tokoh-tokoh yang menjadi korban kebohongan (Ratna) justru ada kecenderungan dikriminalisasi,” ujarnya.

Kendati begitu, Dahnil mengaku selaku perwakilan koalisi Indonesia Adil Makmur menghormati proses hukum yang dijalani oleh sejumlah anggotanya. Dia bilang, akan menghadapi persoalan ini dengan penuh suka cita.

“Kami akan dengan senang gembira itu akan memenuhi seluruh panggilan hukum,” jelasnya. Diketahui, pemanggilan Amien berkaitan dengan penyidikan kasus dugaan penyebaran berita bohong alias hoax yang dikakukan Ratna Sarumpaet. Mantan Ketua MPR itu sempat bertemu Ratna bersama calon presiden Prabowo Subianto dan Wakil Ketua DPR Fadlu Zon. Pertemuan dilakukan usai kabar dugaan penganiayaan terhadap Ratna mencuat ke publik.

Ya, Ratna Sarumpaet sempat membuat geger masyarakat dengan foto wajahnya yang penuh lebam beberapa hari lalu. Ibunda Atiqah Hasiholan itu lantas bercerita kepada Prabowo hingga Amien bahwa luka lebam diwajahnya akibat dipukuli orang di Bandara Husein Sastranegara Bandung pada 21 September malam.

(aim/JPC)