25 radar bogor

Miris! 12 Bocah di Caringin Sukabumi Diperkosa Orang Gila, Diikat di Gubuk di Tengah Sawah 

Pelaku perkosaan terhadap 12 bocah di Sukabumi saat diekspos petugas.

SUKABUMI-RADAR BOGOR, Belasan anak di Kecamatan Caringin, Kabupaten Sukabumi menjadi korban pemerkosaan pria yang mengidap sakit jiwa atau orang gila.

Adapun jumlah anak yang mengalami pelecehan seksual hingga sodomi tersebut sebanyak 12 orang yang empat diantaranya adalah perempuan.

Informasi yang dihimpun, aksi kejahatan seksual terhadap anak dibawah umum dengan tersangka DAD (45) berawal pada Maret 2018 lalu setelah salah seorang korban yang saat itu masih duduk di kelas 2 SD menjadi korbannya.

Bahkan si anak trauma dengan peristiwa yang telah dialaminya dan memutuskan untuk pindah sekolah, karena sekolah yang lamanya dengan dengan rumah tersangka yang jaraknya hanya sekitar 200 meter.

Korban mengaku kepada orang tuanya sering mendapat pelecehan dan kekerasan seksual dari DAD dari tersangka dan kerap mengeluh sakit serta mengeluarkan darah pada anusnya.,

Tidak terima anaknya menjadi korban pemerkosaan, akhirnya tersangka dilaporkan ke Polsek Caringin. Kemudian informasi tersebut menyebar dan ternyata korbannya tidak hanya satu tetapi mencapai belasan anak.

“Tersangka awalnya mengelak saat akan ditangkap dan kami mendapatkan informasi dari tetangganya bahwa pelaku mengalami gangguan kejiwaan. Tetapi kami tidak ingin percaya begitu saja dan akan melakukan pemeriksaan kejiwaannya di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi,” kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi..

Dari rumah tersangka, polisi menemukan tali tambang serat kain abu-abu dan sebuah lakban warna hitam. Bahkan parahnya lagi, sembilan dari 12 anak yang menjadi korban saat diperkosa sempat diikat dahulu di sebuah gubuk di tengah sawah dan mulut mereka di lakban.

Ada lima anak digerayangi pelaku, empat di sodomi dan lainnya mengalami kekerasan. “Tangan korban diikat ke sebuah bambu di gubuk tepi sawah, celana mereka dipelorotkan oleh pelaku lalu dicabuli,” tambahnya.

Hingga saat ini polisi masih mengembangkan kasus tersebut dan tidak menutup kemungkinan jumlahnya korbannya akan terus bertambah. Selain memeriksa dan memenjarakan tersangka, pihaknya juga memeriksa anak yang menjadi korban. (ysp)