25 radar bogor

SBY Walk Out dari Acara Kampanye Damai, Begini Jawaban Putra Sulungnya

Putra sulung Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berharap KPU memberikan sanksi bagi kubu yang melanggar aturan pemilu. (Dery Ridwansyah/JawaPos.com)
Putra sulung Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) berharap KPU memberikan sanksi bagi kubu yang melanggar aturan pemilu. (Dery Ridwansyah/JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR Keputusan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk walk out dalam acara kampanye damai di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (23/9) terus menyedot perhatian masyarakat. Tak terkecuali dari sang putra sulung SBY, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

AHY menyebutkan bahwa ayahnya telah melihat banyak aturan yang tidak sesuai dalam acara deklarasi kampanye damai tersebut. Pelanggaran itu juga dinilai bertentangan dengan peraturan yang diatur oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).

“Teman-teman wartawan juga bisa membuka dokumennya apa saja yang dibolehkan dan tidak diperbolehkan. Termasuk dilarang untuk menggunakan atribut-atribut partai termasuk mengkampanyekan secara spesifik karena itu adalah kampanye damai,” kata AHY saat menghadiri acara National Day Saudi Arabia 88th di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (24/9).

Menurut AHY, atribut yang diperbolehkan untuk digunakan hanya yang berasal dari KPU. Bentuk atributnya pun kecil, sehingga jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh pendukung kubu Jokowi-Ma’ruf.

“Jadi kalau kemarin kemudian ternyata seolah-olah sudah dimulai kampanyenya. Padahal sesungguhnya itu yang sebetulnya tidak sesuai dengan apa yang dijelaskan dan disampaikan oleh KPU,” tuturnya.

Di samping itu, AHY mengaku wajar dengan sikap ayahnya yang mengajukan protes atas insiden tersebut. Karena kritik sangat baik dalam berdemokrasi.

“Karena kita cinta demokrasi. Maka kita ingin kebenaran dan keadilan ditegakan. Jadi kalau memang sudah diatur, dan ada yang dilanggar tentunya kita berharap ada juga sikap tegas yang ditunjukan oleh organisasi ataupun lembaga yang bertanggung jawab untuk itu,” pungkasnya.

Diketahui, kejadian itu bermula saat SBY dan Ketua DPP PAN Zulkifli Hasan tampak berada dalam di dalam satu mobil golf mengikuti iring-iringan karnaval. Namun, pada saat di tengah jalannya karnaval, mereka disambut oleh rombongan massa yang membawa bendera bertuliskan Projo.

Dalam kesempatan itu, massa itu juga meneriaki rombongan SBY dan Zulhas dengan ‘Jokowi Satu Kali Lagi’. Tak ayal teriakan itu membuat mereka geram dan memutuskan turun dari kendaraanya. Bahkan SBY diketahui sempat mengajukan komplainnya.

“Demokrat tertib sesuai aturan, tapi yang lain sudah berkampanye,” ucap SBY.