25 radar bogor

Gaet Generasi Millenial, BBP2TP Mantapkan Kerjasama Dengan Sekolah Vokasi IPB

Kementerian Pertanian yang dimotori oleh Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP)-Balitbangtan, Sekolah Vokasi IPB melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS).
Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP)-Balitbangtan dan Sekolah Vokasi IPB melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS).

BOGOR-RADAR BOGOR, Di negera agraris seperti Indonesia, pertanian memiliki irisan yang sangat relevan dengan banyak bidang lain, khususnya pendidikan.

Masa depan pertanian Indonesia akan sangat tergantung dari seberapa besar keterlibatan generasi muda yang bergerak di bidang tersebut.

Bagaimana Kelanjutan swasembada, bertahannya prestasi ekspor pertanian Indonesia serta kemampuan pertanian menggerakkan perekonomian dan kesejahteraan petani menjadi keharusan yang tak bisa ditunda proses regenerasinya.

Sebagai upaya menarik generasi muda untuk menjadi generasi terampil dan berkecimpung dalam bidang pertanian yang mampu menciptakan lapangan kerja, program pengembangan pertanian pemerintah saat ini melibatkan dunia pendidikan.

Atas semangat tersebut, bekerjasama dengan Kementerian Pertanian yang dimotori oleh Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP)-Balitbangtan, Sekolah Vokasi IPB melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS).

Para pihak yang menandatangani perjanjian kerjasama antara lain Kepala BBP2TP, Dr. Haris Syahbuddin, dan Dr. Arief Darjanto, Dekan Sekolah Vokasi IPB, di Gedung Kemuning Gading, Minggu (23/09/2018).

Penandatanganan PKS ini memanfaatkan momen undangan Lima Himpunan Mahasiswa Vokasi IPB kepada Kepala BBP2TP, Dr. Haris Syahbuddin untuk menjadi pembicara pada Seminar Agricultural day Competition, dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional.

Dalam sambutannya, Kepala BBP2TP menyatakan bahwa semangat untuk bersinergi dan kerjasama dengan berbagai institusi harus terus dibangun.

Perguruan Tinggi, menurut Haris merupakan salah satu pilar yang menginspirasi teknologi yang dikembangkan Badan Litbang Pertanian.

“Prinsip open innovation riset yang dianut Balitbangtan Kementan tidak hanya lahir dari Badan Litbang, tapi juga menginsertkan inovasi yang dihasilkan Perguruan Tinggi,” tambah Haris.

Atas nama lembaga Haris juga memberikan kesempatan kepada para mahasiswa Sekolah Vokasi untuk melaksanakan kegiatan penelitian maupun praktek lapang di 33 BPTP yang tersebar di seluruh provinsi.

“Memanfaatkan kesempatan pulang kampung mendekati keluarganya,” ujar Ka BB.

Bagi Sekolah Vokasi IPB, kerjasama dengan Kementerian Pertanian, dalam hal ini melalui representasi BBP2TP yang ada di kota Bogor adalah selaras dengan strategi pengembangan sekolah vokasi 2019 -2023 bagi peningkatan kerjasama serta peningkatan mutu penelitian dan pengabdian masyarakat serta penumbuhan wirausahawan muda pertanian.

Penandatanganan SPK ini dalam rangka memantapkan kerjasama yang telah dilaksanakan semester sebelumnya dimana para mahasiswa dari jurusan Manajemen Informasi ini membuat tayangan animasi dengan beragam topik.

Dengan kemampuan penguasaan gadget dan ilmu IT, para mahasiswa berhasil membuat tayangan animasi berkualitas melalui pendampingan materi dari pihak BBP2TP.

Beberapa topik yang sangat akrab dengan program strategis Kementan antara lain: potensi lahan sub optimal (lahan kering dan lahan rawa), beternak ayam KUB untuk program Bedah Kemiskinan, mengembalikan kejayaan bawang putih dan rempah Indonesia, pertanian perkotaan mendukung KRPL serta pengelolaan air dan sumberdaya lahan pertanian.

Sementara itu, Dekan Sekolah Vokasi IPB, Dr. Arif Darjanto, menyambut baik adanya kerjasama yang telah lebih dulu dilakukan dan mengungkapkan harapannya, agar kerjasama ini menjadi jembatan yang akan mempermudah dalam diseminasi teknologi atau hasil penelitian Balitangtan untuk diterapkan di masyarakat.

Menurut Arief, kegiatan ini merupakan bentuk pendidikan dual system dimana user dan dunia pendidikan tinggi bersinergi dalam kegiatan akademik.

Sebagaimana diketahui pendidikan vokasi tengah menjadi fokus pemerintahan Jokowi-JK untuk mendorong daya saing bangsa. Pemerintah sedang gencar menumbuhkan calon wirausaha baru di bidang pertanian. (*/ysp)