BOGOR–RADAR BOGOR,SMAN 6 Bogor dan SMAN 1 Ciawi mampu sajikan laga menarik, Sabtu (22/9) malam lalu. Bagaimana tidak, keduanya harus bersusah payah melewati empat kuarter dengan dua kali tambahan overtime.
Kedua tim tampil memukau dengan berbagai akselerasi yang dilakukan pemainnya. Di kuarter pertama, Sixers (julukan SMAN 6 Bogor) sudah tampil mendominasi. Hingga akhirnya, Sixers bisa mengunci kemenangan di kuarter pertama dengan unggul 6–9 dari Smanic.
Di kuarter kedua, kejar–kejaran angka juga terjadi pada kedua tim. Beberapa kali Sixers kesulitan menembus benteng centre back dari Smanic. Keduanya tampil impresif di partai kedua. Namun nasib berkata lain, Sixers masih unggul dua poin atas Smanic dengan skor 11–13.
Namun, Smanic tak tinggal diam. Pasukan ber-jersey oranye itu berupaya comeback dari ketertinggalan skor. Alhasil, pada kuarter ketiga Smanic mampu menyamakan kedudukan dengan skor seri 15-15.
Strategi tak mau kalah juga terus tersaji pada menit-menit di kuarter pamungkas. Punya kualitas pemain yang setara, kedua tim mampu menunjukan skill yang mereka miliki. Terbukti, comeback-nya Smanic melalui threepoint di detik–detik akhir membuahkan hasil overtime.
Skor 31–31 di overtime yang pertama membuat pertandingan harus dilanjutkan ke babak tambahan yang kedua. Tak mau membuat kesalahan, kedua tim seringkali melakukan time out.
Di menit–menit akhir overtime kedua, Sixers mampu menjauhkan skor dari lawannya. Hingga akhirnya, Sixers pulang dengan kemenangan atas Smanic dengan skor tak terlalu jauh, yaitu 38–33. Laga kemarin menjadi laga yang pertama hingga dua kali overtime.
Kapten Tim Putra Sixers, Bilal mengatakan, pemain Smanic memang memiliki daya ‘ngotot’ yang tinggi untuk memenangkan pertandingan dengan skill yang mereka miliki. Dirinya juga mengakui, bahwa perlawanan keras diberikan oleh pemain Smanic sejak babak awal.
Kapten Tim Putra Smanic, Muhammad Nur Fahrezi juga mengatakan hal yang hampir serupa. Dari segi kemampuan dan kualitas, semua pemain memiliki keduanya.(dka/c)
