25 radar bogor

Biaya Balik Nama Bus Bantuan Kemenhub Telan 42 Juta, Plt Dirut PDJT: Bukan Bantuan Pemkot

BOGOR–RADAR BOGOR,Perusahaan Daerah Jasa Transportasi (PDJT) Kota Bogor, menargetkan beberapa bus bantuan dari Kementerian Perhubungan segera dioperasikan. Sebab, masih ada delapan armada baru yang terparkir di garasi.

Plt Direktur Utama PDJT, Bambang Budianto, menargetkan dua unit bus bantuan dari Kementerian Perhubungan dapat dioperasikan. Hal itu setelah dia melihat perkembangan yang baik dari pengoperasian Transpakuan di dua rute yang kini kembali berjalan yaitu rute Cidangiang-Belanova.

“Biaya balik nama (BBN) sekitar Rp21 juta, dua unit berarti Rp42 juta. Insya Allah bulan November bisa mengoperasikan dua unit dari delapan bus yang ada di Dishub,” ujar Plt Dirut PDJT Bambang Budiarto kepada Radar Bogor, kemarin (20/9).

Uang yang akan digunakan untuk mengoperasionalkan dua unit bus tersebut, kata Bambang, merupakan hasil tabungan murni PDJT. Khususnya, pada operasional bus Cidangiang-Belanova.

“Bukan dari Pemkot Bogor,” katanya.

Antusiasme masyarakat yang tinggi juga membuat Bambang kembali menambah dua unit bus rekondisi yang dioperasikan di rute Cidangiang-Bubulak. Sehingga, saat ini total bus dalam rute tersebut sebanyak empat unit.

“Saat ini bus Transpakuan sudah beroperasi empat unit di Cidangiang-Belanova dan empat unit di Cidangiang- Bubulak, jadi total ada delapan unit,” tambahnya.

Sedangkan, untuk karyawan baru ada 18 orang yang bekerja. Terdiri dari delapan orang sopir untuk dua sif ditambah satu cadangan serta delapan orang kondektur dengan satu orang cadangannya. Sementara gaji mereka saat ini masih dibayar per pekan. Sebab sambil melihat perkembangan perusahaan.

“Sif pagi dari pukul 06.00 sampai 14.00 kemudian sif dua dari pukul 14.00 sampai 21.00 WIB, kalau nanti penumpang semakin banyak akan ada penambahan jam operasional sampai pukul 22.00 WIB, gaji per minggu berkisar Rp700 sampai Rp800 ribu untuk sopir, kalau kondektur agak di bawahnya, gaji itu juga tergantung keramaian penumpang,” terangnya.

Jika dalam waktu dekat posisinya digantikan oleh Kabag Humas dan Protokoler pada Pemkot Bogor, Endang Suherman, yang telah ditunjuk Wali Kota Bogor, Bima Arya, maka rencana tersebut akan diestafetkan kepada Endang.

Sehingga, rencana PDJT kembali bangkit secara bertahap bisa tercapai.

“Kemudian kerja sama dengan pihak ketiga terkait pemasangan iklan di badan bus, karena saat ini masih ada beberapa pihak yang belum dilanjutkan progresnya karena isu PDJT dilebur menjadi BLUD. Itu PR untuk Plt selanjutnya,” ungkapnya.

Sekadar diketahui, Plt Dirut PDJT Bambang Budianto telah mengajukan surat pengunduran diri tertanggal 14 September 2018. Surat yang disampaikan kepada Wali Kota Bogor itu langsung ditindaklanjuti. Sebab Bambang akan maju mencalonkan diri menjadi calon legislatif (caleg) DPRD Kota Bogor.

Sehingga harus segera berhenti dari pejabat BUMD. Belum lama ini Wali Kota Bogor telah menyebutkan nama pengganti Bambang. Dia adalah Endang Suherman yang diketahui sebagai Kabag Humas dan Protokoler Pemkot Bogor. (gal/c)