BOGOR–RADAR BOGOR,Sempat tertinggal dua kuarter, SMAN 1 Bogor membalikkan keadaan setelah mengalahkan SMAN 2 Depok 28-25 di babak pertama Honda DBL West Java Series 2018-West region di GOR Pajajaran Hall A, kemarin (19/9).
Sejak kuarter pertama, SMANSA (julukan SMAN 1 Bogor) tidak bisa mengendalikan permainan. Dominasi ada pada SMAN 2 Depok.
Pelatih SMAN 1 Bogor Andri Malay mengatakan, pasukannya sempat tertinggal di dua kuarter. Tapi perlahan mampu mengejar selisih angka berkat evaluasi saat jeda pertandingan.
“Anak-anak bermain tegang. Bola banyak yang lepas, tidak bisa kontrol. Kuarter ketiga dan empat kami dapat membalikkan kedudukan meski sangat tipis sekali,” jelasnya kepada Radar Bogor.
Terpisah Pelatih SMAN 6 Depok, Dhendy Saputra mengungkapkan, mental pemain belum siap. Padahal sudah leading jauh.
“Anak-anak tidak siap. Biasanya selalu menang, tapi malah panik dan offense jadi berantakan. Makanya skornya pun tidak beda jauh dengan lawan,” ujarnya.
Di pertandingan lain, SMAN 2 Bogor putri masih terlalu sulit untuk ditaklukan. Tim berjuluk Ayam Bebek ini menang telak atas SMA Plus PGRI Cibinong 40-5.
Pelatih SMAN 2 Bogor, Iman Nuriman menjelaskan, meskipun menang, tapi secara keseluruhan masih butuh evaluasi besar-besaran.
“Kurang bagus. Sistem permainan tidak berjalan, (pemain) lapis kedua lebih baik. Mental bertanding belum sempurna,” ujarnya.
Iman juga menambahkan, langkah yang akan dilakukan ke depan adalah memperbaiki mental bertanding.
“Pertandingan selanjutnya akan ada rotasi dan melihat siapa saja yang akan diturunkan pada awal babak,” ucapnya.
Sementara itu, Pelatih SMA Plus PGRI Cibinong Galana Yusuf menuturkan, masih banyak waktu untuk meningkatkan kemampuan pasukannya.
“Pemain memang tidak siap. Tim baru terbentuk tiga bulan,” singkatnya.
(nal/d)