25 radar bogor

Penari Ratoeh Jaroe yang Tampil di Asian Games Belum Terima Honor, Kemendikbud Turun Tangan

JAKARTA-RADAR BOGOR, Tampil memikat di opening Asian Games 2018, timbul dugaan macetnya honor para penari tersebut. Sejumlah penari belum juga mendapatkan honor mereka.

Dilansir dari CNNIndonesia.com Salah seorang siswi SMA 23 Jakarta yang ikut menjadi penari Ratoeh Jaroe mengatakan sudah mulai berlatih sejak April lalu. Sebelumnya, dari 200 siswi SMA 23 yang mendaftar hanya 75 yang lolos seleksi dan delapan lainnya ikut sebagai penari cadangan.

Total, ada 15 kali pertemuan sampai mereka selesai tampil di pembukaan. Jika di rupiahkan, per penari setidaknya bisa mengantongi sekitar Rp3,3 juta sebagai honor mereka. Nyatanya, sampai saat ini sepeser pun uang honor belum mereka terima.

“Guru bilangnya, tidak ada bayaran jadi jangan terlalu berharap. Kalau dikasih syukur, kalau enggak ya sudah. Tapi teman-temanku bilang, memang harusnya dapat US$15 per hari, tapi sampai sekarang tidak turun-turun [uang honornya],” ungkap siswa yang tak mau disebutkan identitasnya kepada CNNIndonesia.com,Selasa (18/9).

Pernyataan yang sama diungkapkan salah satu siswa SMA 78 yang juga tak ingin disebutkan namanya. Bersama teman-temannya, ia mengaku sudah terus menanyakan kabar soal honor yang didapatnya usai mengisi acara di pembukaan Asian Games 2018.

“Beberapa perwakilan kami sudah dipanggil. Tapi sekolah bilang tidak mau memberikan uang tunai. Kami dikasih tiga opsi, dikasih jaket atau kaus, jalan-jalan atau uang tunai. Kami maunya uang.”

INASGOC sendiri angkat bicara terkait permasalahan tersebut. Pihak INASGOC menyatakan sudah melakukan pembayaran para penari Ratoh Jaroe ke pihak sekolah.

“Benar, per hari kami berikan honor US$15 yang per orang selama 15 hari latihan. Itu yang kami kirimkan sesuai jumlah siswa-siswi di masing-masing sekolah. Pengelolaan dananya kami kembalikan lagi ke kebijakan masing-masing sekolah,” jelas Direktur Pembukaan dan Penutupan Asian Games 2018, Herty Purba.

Pemerintah pusat melali Kemendikbud juga telah meminta agar dinas pendidikan dan sekolah yang bersangkutan segera mengklarifikasinya. (cnn/rep/ysp)