CIAWI–RADAR BOGOR, Unit Pelaksana Tugas (UPT) Pemadam Kebakaran (Damkar) Ciawi, mencatat ada 200 kejadian kebakaran di kawasan Puncak.
Dari jumlah tersebut, peristiwa kebakaran cenderung meningkat, jika dibandingkan tahun lalu.
Adapun penyebab dari peristiwa kebakaran yang terhitung dari awal bulan Januari–September 2018, di antaranya ialah kelalaian, cuaca kemarau dan lain sebagainya.
Kepala Sektor Damkar Ciawi Nendri mengatakan, bahwa peristiwa kebakaran di sektor selatan Kabupaten Bogor jumlahnya kian meningkat. Pada 2017, kebakaran terjadi sebanyak 100 kejadian.
“Kebakaran ini dikarenakan musim kemarau, seperti pohon kering, tumpukan sampah, ilalang kering, yang menjadi pemicu kebakaran,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Pemicu lainnya, kata dia, akibat kelalaian masyarakat. Misal kurangnya memperhatikan kelayakan kabel–kabel untuk mengalirkan listrik ke dalam rumah.
Padahal, masyarakat seharusnya bisa lebih memperhatikan kelayakan kelistrikan agar tidak terjadi hal–hal yang tidak diinginkan.
“Kabel–kabel yang enggak layak itu lama-kelamaan mengering, dan ketika mengalirkan arus listrik terjadi konsleting yang bisa menimbulkan percikan api,” terangnya.
Ia juga telah memetakan beberapa titik rawan kebakaran di kawasan Puncak Bogor, di antaranya yakni permukiman padat penduduk yang berada di Kecamatan Megamendung, Cisarua.
Pemetaan tersebut, kata dia, berdasarkan akses yang sulit terjangkau ketika terjadi peristiwa kebakaran.
“Di sana jalannya kecil sehingga mobil damkar tidak bisa masuk. Kedua titik itu juga yang sering terjadi kebakaran, khususnya konsleting listrik,” pungkasnya.(rp1/c)