CIGUDEG–RADAR BOGOR, Pembangunan Masjid Raya Nurul Iman, Cigudeg, beberapa waktu lalu menyisakan persoalan. Salah satunya soal status lahan yang digunakan untuk membangun masjid.
Sejumlah kalangan protes, dan mempertanyakan alasan Pemerintah Kabupaten Bogor membangun masjid di atas lahan milik PTPN. Padahal, masih banyak lahan lainnya yang bisa digunakan.
Di sisi lain, pembangunan masjid ini juga dinilai tidak efektif mengingat masih ada pembangunan masjid raya yang jaraknya tidak terlalu jauh, tepatnya di sekitar pasar Cigudeg.
“Seharusnya yang dibangun itu masjid yang sudah dulu ada. Kok pemerintah malah bangun di atas lahan PTPN? Seharusnya pemkab menyelesaikan pembangunan Masjid Baiturrahim. Itu dari dulu belum selesai,” kata Ahmadi (37) warga Desa Cigudeg, kepada Radar Bogor.
Dikonfirmasi, Camat Cigudeg, Acep Sajidin menyebut, pemilihan lokasi sudah melalui proses musyawarah antara pemerintah dengan tokoh masyarakat.
“Ini bukan keinginan camat atau bupati. Sebelum kita bangun ada prosesnya. Kita rapatkan dulu dengan masyarakat. Ini ada bantuan sekian miliar untuk membangun masjid raya. Silakan masyarakat yang tentukan, mau masjid mana yang dibangun,” jelasnya.
Nah, dari hasil musyawarah itu, disepakati pembangunan dilakukan di lahan PTPN. Soal admnistrasi pun, kata dia, tidak ada masalah.
“PTPN sudah mengizinkan, suratnya ada.
Semuanya sudah jelas. Menurut saya tidak perlu dipermasalahkan lagi. Masjidnya sudah jadi kok,” pungkasnya.(cr3/c)