Kemudian, SBY mengklaim, angka pengangguran turun dari 9,9 persen menjadi 5,7 persen. “Kemiskinan juga turun dari 16,7 persen (2004) menjadi 10,96 persen (2014). Artinya kita bisa menurunkan angka kemiskinan sekitar enam poin atau setara 8,6 juta orang keluar dari jerat kemiskinan,” ucap SBY.
Sementara itu, pendapatan perkapita juga disebut meningkat tiga kali lipat, yakni dari Rp 10,55 juta menjadi Rp 36,5 juta. Menurut SBY, ini menjadi bukti bahwa kehidupan rakyat Indonesia semakin sejahtera.
“Rasio utang pemerintah juta turun tajam dari 56,6 persen menjadi 25,6 persen. Termasuk dapat kita lunasi utang IMF lebih cepat dari jadwalnya,” imbuh SBY.
Sementara itu, dari ketersediaan pasokan listrik, kapasitas terpasang listrik nasional diklaim naik dari 25.000 megawatt (MW) menjadi sekitar 50.000 MW. Di infrastruktur fisik, pemerintahan SBY juga membangun banyak prasarana pendidikan, kesehatan, perumahan, dari kota sampai perdesaan.
“Atas capaian tersebut, sejak tahun 2008 Indonesia menjadi anggota G20 atau grup negara-negara dengan ekonomi terbesar dunia,” pungkasnya.
(aim/JPC)