JAKARTA–RADAR BOGOR, Kesuksesan Indonesia dalam menyelenggarakan pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) pada 2013 silam rupanya menjadi percontohan. Pemerintah ingin kesuksesan tersebut menjadi pelecut untuk penyelenggaraan pertemuan tahunan International Monetary Fund (IMF) World Bank 2018 di Nusa Dua, Bali, Oktober mendatang.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengungkapkan, pada penyelenggaraan tersebut, pertumbuhan ekonomi
di Bali mampu menjadi salah satu yang tertinggi.
“Ketika Bali jadi tuan rumah APEC 2013, persiapan infrastrukturnya, dan 2013 penyelenggaraanya, disitulah jadi pertumbuhan ekonomi tertinggi sekitar 7 persen di 2012 dan 6,7 persen di 2013,” ujarnya dalam diskusi di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (17/9).
Bambang menegaskan, pertumbuhan ekomomi yang besar tersebut dipicu oleh tiga sektor, antara lain konstruksi, akomodasi maupun perhotelan, serta restoran. Ketiga sektor itu, katanya, akan kembali dimaksimalkan saat pertemuan IMF-Bank Dunia diadakan. Harapannya, perekonomian di Bali bisa tumbuh di atas 6 persen.
“Ini data yang mudah-mudahan makin bisa membuat kita yakin bahwa strategi pariwisata
kita adalah harus memperkuat di sektor pertemuan,” tandasnya.
(hap/JPC)
