25 radar bogor

Tak Ingin Kejadian di Cipining Terulang, Pemuda Kompak Tolak Sopir Di bawah Umur

Sausana kecelakaan tronton menimpa angkota di Cigudeg, Kabupaten Bogor, Senin (10/9/2018).

PARUNGPANJANG-RADAR BOGOR,Tak sedikit kaum muda yang bangkit dan peduli untuk turut berkontribusi. Seperti yang telah dilakukan Masyarakat Peduli Parungpanjang (MP3), dan Aliansi Gerakan Jalur Tambang (AGJT).

Para pemuda ini melakukan aksi solidaritas dengan menggalang dana untuk korban truk tambang di Jalan Raya Lebak Wangi, Kampung Cipining, RT 02/03, Desa Argapura, Kecamatan Cigudeg.

Dalam aksinya masyarakat tergabung dalam MP3 dan AGJT ini dilakukan di area palang pintu kereta Api (Preweh) Kecamatan Parungpanjang, (15/11) dengan membawa sejumlah karton bertuliskan tindak tegas sopir tronton dibawah umur dan tegakan jam tayang.

”Aksi ini dilakukan bentuk keprihatinan atas korban kecelakaan yang terjadi di Cipining-Cigudeg pada 10 September 2018 lalu, yang melibatkan truk bermuatan tambang dan mobil angkot yang dikemudikan anak di bawah umur,” kata Koordinator MP3 Candra kepada Metropolitan dalam keterang rilisnya, kemarin.

Ia menjelaskan, aksinya ini untuk mensosialisasikan kembali jam operasional truk yang telah disepakati 2014 lalu. Namun, dalam pelaksanaanya sering dilanggar oleh pengusaha dan pemilik armada (Trasforter).

”Jam operasional di Parungpanjang berlaku pada pukul 06.00-09.00 WIB (pagi), dan pukul 16.00-19.00 WIB (sore),” bebernya.

Hal ini pun, sambung Candra, masih menjadi polemik di tengah masyarakat Parungpanjang pasalnya, jam operasional yang ada tidak relaistis dan sering di langgar oleh truk tronton.

“Semoga aksi ini bisa menjadi penguat untuk kita semua, karena perjuangan dan perlawanan terhadap pertambangan ilegal dan mobilisasi truk bermuatan lebih akan terus dikobarkan,” pungkasnya.(sir/b/yok)