25 radar bogor

Sungai Cileungsi Dipastikan Tercemar Limbah, Penuh Minyak dan Detergen

Sungai Cileungsi yang menghitam dan keluarkan bau.

CIBINONG-RADAR BOGOR, Sungai Cileungsi sudah dipastikan tercemar limbah. Hal tersebut sesuai dengan hasil kajian yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor beberapa waktu lalu.

Hasilnya, terdapat kandungan minyak dan detergen dari aliran sungai yang belakangan dikeluhkan oleh warga Bumi Tegar Beriman.

Kasi Pengendalian dan Pencemaran pada DLH Kabupaten Bogor, Sugeng Suwandi menjelaskan bahwa pada 2017, pihaknya sempat menguji dengan cara sample kualitas Sungai Cileungsi. Pengujian tersebut dilakukan di lima titik berbeda di masing-masing sebanyak empat kali dalam setahun.

“Ditemukan ada kandungan minyak dan detergen dari limbah domestik maupun limbah industri,” jelasnya kepada Radar Bogor, Kamis (13/9/2018).

Menurutnya, penurunan kualitas air sungai ini kerap terjadi pada saat musim kemarau. Karena, debit air sungai di musim kemarau menipis, sedangkan limbah yang masuk ke sungai jumlahnya tidak berkurang.

Hal tersebut membuat air menjadi lebih pekat dicampuri limbah. “Kalau bisa jangan dipakai dulu. Karena ini lagi ditangani oleh pihak Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL),” terangnya.

Persoalan tersebut terbilang klasik, pasalnya menurut Sugeng, DLH Kabupaten Bogor sempat memanggil mereka yang bertanggungjawab atas limbah di Sungai Cileungsi ke kantornya. Tak sekedar dipanggil, ada pula sosialisasi dan pengarahan dari Polres Bogor dan Kementrian Lingkungan Hidup. Tapi, kini terulang kembali.

Sementara itu, usai mediasi dengan sejumlah warga ytang protes atas pencemaran Suncai Cileungsi kemarin, Kepala DLH Kabupaten Bogor, Pandji Kesatriadji mengatakan bahwa pihaknya akan kembali mengambil sample air hari ini (13/9). “Dikomunikasikan dengan instansi terkait sesuai kewenangan masing-masing. Besok (hari ini, red) pengambilan sample kembali. Kemudian nanti disampaikan hasilnya,” jelasnya kepada awak media.

Ibu-ibu yang tergabung dalam Srikandi Sayang Sungai (S3) mengelar aksi damai di depan Halaman DLH Kabupaten Bogor, sebelum melakukan mediasi di lantai 2 kantor DLH Kabupaten Bogor. “Aksi ini tentang pencemaran sungai, kami dari komunitas ibu-ibu yang tinggal di dekat bantaran sungai Cileungsi, tersebar di Perumahan Vila Nusa Indah 1,2,3,5 dan Bumi Mutiara,” ujar Ketua S3 Septian kepada Radar Bogor.

Septian menjelaskan, komunitas ini terbentuk atas dasar kepedulian bersama dan merasakan langsung sendiri kerusakan lingkungan. Di mana sungai dengan tempat tinggal tercemar akibat limbah dari pabrik-pabrik tak bertanggung jawab. “Air dan udara bersih sekarang tercemar berat, berwarna hitam dan baunya menyengat,” keluhnya.(fik)