25 radar bogor

IPB Sambut Kedatangan Alumninya yang Menjabat Wakil Menteri Pertanian Sabah Malaysia

BOGOR-RADAR BOGOR, Institut Pertanian Bogor (IPB) menerima kunjungan kerja dari Kementerian Pertanian Sabah Malaysia. Kunjungan rombongan yang dipimpin Wakil Menteri Pertanian Sabah Malasyia, Drh. Daud Yusof ini terdiri dari 19 orang dan diterima langsung oleh Rektor IPB, Dr. Arif Satria, Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Dr. Ir. Drajat Martianto dan Wakil Rektor Bidang Sumberdaya, Perencanaan dan Keuangan, Prof. Dr. Ir. Agus Purwito.

Senin (10/9) bertempat di Ruang Sidang Rektor Kampus IPB Dramaga, Bogor.
Rektor IPB, Dr. Arif Satria menyambut baik kedatangan rombongan dari Malaysia yang bertujuan untuk melihat kampus IPB dan penjajakan kerjasama. Drh. Daud Yusof merupakan alumni dari Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) IPB angkatan ke-35.

“IPB merasa bangga bahwa alumni-almuni IPB yang ada di Sabah Malaysia sudah menjadi pejabat, seperti Drh. Daud Yusof. IPB terus meningkatkan kerjasama dengan negara Malaysia bahkan IPB terus melakukan seleksi mahasiswa untuk kedokteran hewan IPB di Kualalumpur Malaysia. Pada tahun ini, sekitar 31 mahasiswa asal Malaysia yang diterima di FKH IPB. Saya harap negara Malasyia terus mengirimkan mahasiswanya ke IPB untuk belajar bukan saja di FKH IPB, tetapi menyebar ke fakultas-fakultas lain yang ada di IPB,” kata Rektor.

Rektor menambahkan IPB siap menjalin kerjasama membantu pembangunan di wilayah Sabah Malaysia, terutama dalam bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan. IPB akan menerjunkan ahli pertanian untuk membantu petani padi yang ada di Sabah agar hasil panennya lebih baik  (bisa mencapai 9-10 ton per hektar), karena sekarang baru mencapai 4 ton per hektar.

Sementara itu, Drh. Daud Yusof menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat dari IPB terhadap rombongan Kementerian Pertanian Sabah Malasyia dengan hangat. Sabah akan terus meningkatkan kunjungan kerja menjadi peningkatan kerjasama dalam bidang pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.

Ia menambahkan, di wilayah Sabah Malaysia hasil pertanian khususnya panen padi hanya mencapai 4 ton per hektar, sangat jauh sekali dari hasil panen yang dihasilkan oleh IPB dengan padi IPB 3S yang bisa mencapai 10 ton lebih per hektar. Jadi harapannya, IPB dapat membantu agar panen padi di Sabah bisa melimpah seperti yang dihasilkan oleh IPB.

Menurutnya, kerjasama dengan IPB harus segera dilakukan agar nama IPB naik di wilayah Sabah Malaysia. Saya yakin IPB bisa membantu Sabah menjadi penghasil padi yang melimpah, karena IPB memiliki peneliti dan dosen yang mumpuni di bidangnya. Peningkatan kerjasama juga akan ditingkatkan lagi dalam hal pendidikan.

“Sabah akan mengirimkan mahasiswa terbaiknya untuk kuliah dan belajar di fakultas-fakultas yang ada di IPB, khususnya FKH IPB,” tuturnya. (Awl/Zul)