25 radar bogor

Jack Ma, Miliarder yang Ditolak Kerja Hingga Jadi Pengusaha Kaya

Jack Ma saat berkunjung ke Istana Negara didampingi Presiden Jokowi. (Dok. JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Perjuangan Jack Ma untuk bisa berada pada jajaran orang terkaya dunia tidaklah mudah. Jalan terjal dan jatuh bangun sudah dilaluinya.

Jack Ma muda kerap menghadapi berbagai masalah. Ma sering ditolak di sekolah tempat dia ingin belajar. Alasannya sederhana, nilai ujian matematikanya dianggap tidak baik.

Pria 53 tahun ini juga sering ditolak kerja usai lulus kuliah. Tak main-main, sudah puluhan kali dia ditolak saat melamar kerja.

“Saya mencoba kerja di kantor polisi mereka bilang, kamu tidak bisa. Saya bahkan melamar ke KFC. Ada 24 orang pelamar. 23 diterima. Saya satu-satunya yang ditolak,” kata Ma membagikan kisahnya.

Jatuh bangun mantan Guru Bahasa
Inggris ini cukup panjang. Hingga akhirnya Jack mendirikan Alibaba pada tahun 1998. Tanpa berbekal pengetahuan
sedikitpun di bidang teknologi dan komputerisasi, Jack Ma ternyata mampu menjadi pendiri retailer online terbesar di China, Alibaba Group.

Kini, Alibaba sudah menjadi salah satu perusahaan terbesar di Cina dan salah satu platform ritel online terpenting di dunia. Seiring pertumbuhannya, Alibaba telah berkembang menjadi beragam industri lain termasuk, film, berita, dan komputasi awan.

Dilansir CNN, MA juga menginvestasikan uang dan sumber daya dalam teknologi seperti kecerdasan buatan dan robotika. Perusahaan afiliasinya, Ant Financial, platform pembayaran online terbesar di Tiongkok, bernilai sekitar USD 150 miliar.

Ma saat ini merupakan salah satu orang terkaya di Tiongkok dan dunia. Kekayaan bersihnya mencapai USD 40 miliar.

Pengumuman pensiun sang taipan dianggap datang pada saat yang tidak tepat lantaran akan mempengaruhi bisnis Tiongkok tengah bergejolak akibat perang dagang dengan Amerika Serikat (AS).

Negeri Paman Sam itu siap untuk mengenakan bea masuk USD 200 miliar barang-barang Tiongkok.

Saat ini, Tiongkok adalah salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi
tercepat di dunia, tetapi telah mulai kehilangan kekuatannya tahun ini.

(hap/JPC)