25 radar bogor

Musim Kemarau, 13 Hektare Sawah di Kabupaten Bogor Gagal Panen

Gagal Panen
KERING: Area sawah di Desa Babakan, Kecamatan Tenjo, alami gagal panen karena serangan hama tikus.
ilustrasi gagal panen

BOGOR-RADAR BOGOR,Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar mencatat sedikitnya 13.173 hektare sawah mengalami kekeringan hingga gagal panen. Terma­suk di Kabupaten Bogor yang totalnya ada 13 hektare.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jabar Hendy Jatnika menga­takan, tanaman padi panen, red) akibat kekeringan paling luas terjadi di Indramayu mencapai 1.247 hektare.Disusul Garut 191 hektare, Kabupaten Cirebon 125 hektare, Ciamis 92 hektare, Majalengka 33 hektare, Sumedang 27 hektare, Kuningan 22 hektare, Kabupaten Sukabumi.

“Yang mengalami puso totalnya ada 1.775 hektare,” katanya.

Sedangkan daerah menghada­pi dampak kekeringan tapi tidak sampai mengalami puso, di antaranya Purwakarta, Tasik­malaya, Bekasi, Subang serta Karawang.

“Tidak mengalami puso,” ujar Hendy. Hendy mengatakan, saat ini masuk Musim Tanam (MT) 3 yang jatuh berbarengan dengan musim kemarau di Jabar. Musim kemarau dimulai akhir Juni dan berakhir September.

“Agustus justru puncak kemarau. Mudah-mudahan kemarau normal, sehingga Oktober mulai ada hujan. Dan November petani sudah mulai tanam lagi,” harapnya.

Kendati demikian, Hendy tidak menepis kemungkinan dampak gagal panen akibat puso meluas di Jabar. Sawah terdampak kekeringan dengan kategori sedang dan berat jika secepatnya tidak mendapat solusi pengairan hanya tinggal menunggu waktu untuk berubah menjadi puso.

Hendy masih optimis dampak kekeringan tahun ini tidak akan berpengaruh pada target pro­duksi padi Jabar. Ia beralasan luas sawah terdampak kekeringan terhitung kecil dibanding seluruh tegakan tanaman padi Jabar yang mencapai luasan 630 ribu hektare.

Sejumlah daerah misalnya, ada yang memulai tanam padi hingga panen. Tahun ini Jabar mematok target produksi padi menembus 12,5 juta gabah kering giling. (mtr/ps/ysp)