25 radar bogor

Soal Ketua Tim Pemenangan, PKS Setuju dengan Pilihan Prabowo

PKS tak mempersalahkan terkait penunjukan Djoko Santoso sebagai Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno. Djoko dinilai figur ideal dengan sejumlah pengalamannya.
PKS tak mempersalahkan terkait penunjukan Djoko Santoso sebagai Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Sandiaga Uno. Djoko dinilai figur ideal dengan sejumlah pengalamannya.
JAKARTA-RADAR BOGOR, Ketua tim pemenangan kini menjadi posisi yang paling diincar. Partai politik berburu untuk mengejar coat-tail effect (imbas elektoral kepada partai) di Pileg 2019 mendatang.

Namun, rupanya hal itu tidak dikhawatirkan oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Wakil Ketua Majelis Syuro PKS, Hidayat Nur Wahid (HNW) mengaku tak khawatir dengan ancaman coat-tail effect.

Sebaliknya, kata dia, saat ini yang terpenting menghadirkan pemimpin yang lebih baik. “Kami tidak mengejar coat tail effect bahkan saat kami kemudian memilih pak Prabowo Subianto dan wakilnya Pak Sandi yang kita tahu latar belakang partainya apa,” kata HNW di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (15/8).

“Kami tidak bicara coat tail effect. Tapi kami ingin menghadirkan pemimpin Indonesia yang lebih baik,” lanjutnya.

Sebagaimana diketahui, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memang telah dikabarkan memutuskan memilih Jenderal (purn) Djoko Santoso sebagai ketua tim pemenangan. HNW pun mengaku akan mendukung keputusan yang telah ditentukan oleh koleganya itu.

“Kami setuju. Kami mendukung Pak Djoko Santoso sebagai ketua tim pemenangan dari Prabowo- Sandi. Beliau sangat terukur dan teruji loyalitasnya kepada Prabowo Subianto sejak pilpres 2014,” ungkapnya.

Di sisi lain, HNW mengungkapkan mantan panglima TNI itu merupakan sosok yang sangat humble. Karena itulah ia meyakini bahwa Djoko bakal diterima oleh berbagai pihak, termasuk pula partai politik.

“Beliau juga mempunyai kualifikasi yang sangat cukup sebagai mantan pangab dan beliau juga memiliki kemampuan untuk mengorganisasian dan memahami masalah. Tidak terjebak dengan konflik SARA, dan konflik sekedar perebutan jabatan,” pungkasnya.

(aim/JPC)