25 radar bogor

Setelah BI Naikkan Bunga Acuan, Masih Adakah Sentimen Penolong Rupiah?

Ilustrasi penukaran uang di sebuah money changer
Ilustrasi penukaran uang di sebuah money changer

JAKARTA-RADAR BOGOR, Perdagangan nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) diperkirakan dapat kembali terhambat untuk bergerak di zona positif lantaran dolar yang kembali terapresiasi.

Analis AAEI Reza Priyambada, Pelaku pasar pun diperkirakan akan kembali meningkatkan permintaannya pada dolar Paman Sam. Ditambah lagi, dengan masih adanya sejumlah sentimen yang dianggap kurang baik, maka dapat membuat Rupiah kembali melemah meskipun telah dihadang oleh kenaikan suku bunga acuan.

Setelah BI Naikkan Bunga Acuan, Masih Adakah Sentimen Penolong Rupiah?
Ilustrasi mata uang rupiah dan USD (DOK. ISSAK RAMADHAN/JAWAPOS.COM)

“Diperkirakan Rupiah akan bergerak di kisaran 14.611-14.581,” ujarnya, Kamis (16/8).

Menurutnya, adanya upaya pemerintah untuk menekan impor yang diikuti langkah bank sentral menaikkan suku bunga agar pelebaran defisit transaksi berjalan tidak mencapai 3 persen akan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi ke depannya sehingga dapat menghambat laju Rupiah.

“Pernyataan berbagai pejabat terkait dengan penyebab pelemahan Rupiah tampaknya tidak banyak direspons positif karena pelaku pasar menantikan kebijakan yang realistis untuk menghadapi gejolak pelemahan Rupiah,” tuturnya.

Bahkan, kata Reza, langkah BI yang menaikan suku bunganya juga belum direspons positif. Berkaca dari sebelumnya dimana BI telah menaikan suku bunganya beberapa basis poin sejak era suku bunga rendah di level 4,75 persen tampaknya tidak berpengaruh dimana Rupiah masih melemah.

Di sisi lain, Reza menambahkan, masih adanya kekhawatiran akan penyebaran resesi ekonomi Turki membuat permintaan akan USD meningkat sehingga Rupiah pun ikut kembali melemah.

(mys/JPC)