CIOMAS–RADAR BOGOR, Musim kemarau yang melanda wilayah Bogor, membuat sejumlah petani di Ciomas terancam gagal panen.
Beberapa petani mentimun di Ciomas bahkan mengaku tidak bisa panen bulan ini karena lahannya mengalami kekeringan.
“ Sudah sebulan ini kita gagal panen,” kata Samiah, petani mentimun. Akibatnya, ia harus menelan kerugian yang tidak sedikit.
Tidak hanya itu, kondisi ini juga memicu kenaikan harga mentimun di pasaran. Saat ini, mentimun dijual Rp15 ribu per kilogram dari Rp5 ribu.
Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga, Hadi saputra, menyebut hujan masih berpeluang turun di wilayah Bogor.
Hanya saja, intensitasnya rendah. Sedangkan curah hujan kategori menengah diprakirakan terjadi di Bogor Barat.
“Kriteria pendek hingga menengah 1-20 hari terjadi di Bogor, Subang Barat dan Selatan, Tasikmalaya dan Ciamis Selatan,” katanya.
Sedangkan, dari prakiraan BMKG, hujan akan turun normal pada Oktober mendatang.
Saat ini BMKG memperkirakan, sebagian besar wilayah Jawa Barat berada kategori kriteria hari tanpa hujan sangat panjang, yakni 31-60 hari.
Sejumlah petani sepertinya harus bersiap menghadapi gagal panen. Itu setelah wilayah Bogor, khususnya Ciomas dilanda musim kemarau yang cukup panjang. (mtr/dkw/ysp).