25 radar bogor

Kemarau Panjang, Petani di Ciomas Terancam Gagal Panen

PANEN LEBIH SEDIKIT: Petani di Desa Sukanegara, Kecamatan Jonggol, harus panen lebih sedikit lantaran dari 30 hektare padi yang ditanam, 20 hektare-nya gagal panen.
ilustrasi petani (dok.Radar Bogor)

CIOMAS–RADAR BOGOR, Musim kemarau yang melanda wilayah Bogor, membuat sejumlah petani di Ciomas terancam gagal panen.

Beberapa petani mentimun di Ciomas bahkan mengaku tidak bisa panen bulan ini karena lahannya mengalami kekeringan.

“ Sudah sebulan ini kita gagal panen,” kata Samiah, petani mentimun. Akibatnya, ia harus menelan kerugian yang tidak sedikit.

Tidak hanya itu, kondisi ini juga memicu kenaikan harga mentimun di pasaran. Saat ini, mentimun dijual Rp15 ribu per kilogram dari Rp5 ribu.

Sementara itu, Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Dramaga, Hadi saputra, menyebut hujan masih berpeluang turun di wilayah Bogor.

Hanya saja, intensitasnya rendah. Sedangkan curah hujan kategori menengah diprakirakan terjadi di Bogor Barat.

“Kriteria pendek hingga me­nengah 1-20 hari terjadi di Bogor, Subang Barat dan Sela­­tan, Tasikmalaya dan Cia­mis Selatan,” katanya.

Sedangkan, dari prakiraan BMKG, hujan akan turun nor­mal pada Oktober men­datang.

Saat ini BMKG memperkirakan, se­bagian besar wilayah Jawa Barat berada kategori kriteria hari tanpa hujan sangat pan­jang, yakni 31-60 hari.

Sejumlah petani se­pertinya harus bersiap meng­­hadapi gagal panen. Itu setelah wilayah Bogor, khususnya Ciomas dilanda musim kemarau yang cukup panjang. (mtr/dkw/ysp).