JAKARTA-RADAR BOGOR, Indonesia tengah memasuki tahun politik dimana akan segera berlangsung pemilihan umum Calon Presiden dan Wakil Presiden untuk periode 2019 hingga lima tahun kedepan. Meskipun demikian, selama pesta demokrasi berlangsung kondusif tidak akan berdampak secara signifikan hingga mengganggu perekonomian maupun investasi di Indonedia.
Analis Indef Bhima Yudhistira mengaku, ada beberapa hal yang disorot oleh para pelaku pasar terhadap perpolitikan dalam negeri khususnya pemilihan capres dan cawapres. Diantaranya terkait kebijakan atau regulasi yang akan mempengaruhi keberlangsungan bisnis kedepannya.
“Untuk investasi disektor pertambangan, perkebunan, dan migas akan menahan diri. Ini berkaitan dgn kepastian regulasi jadi agak sensitif ke pemilu,” ujarnya kepada JawaPos.com, Minggu (12/8).
Bhima melanjutkan, sementara untuk sektor makanan minuman serta consumer goods pengaruhnya kecil. Sebab sektor ini merupakan kebutuhan masyarakat sehari-hari. Investasi khususnya PMDN akan terus naik.
Dia menambahkan, pihaknya belum dapat memperkirakan besaran pengaruh pasangan atau wakil yang dipilih oleh masing-masing calon presiden dalam kacamata investor. Karena masing-masih pihak belum dapat menjabarkan secara detail terkait kebijakan apa yang akan dijalankan.
“Kalau itu masih wait and see tunggu program riil nya dua paslon. Masih terlalu dini untuk memilih,” tandasnya.
(mys/JPC)
