25 radar bogor

Pembunuhan Satu Keluarga yang Tewas Dibakar atas Perintah Bandar Narkoba di Lapas

Ilustrasi

MAKASSAR-RADAR BOGOR, Kasus pembunuhan satu keluarga di Makassar yang tewas dengan cara dibakar oleh sekelompok pemuda, ternyata diperintahkan oleh seorang bandar narkoba dari dalam lapas.

Diketahui, salah seorang anggota keluarga yang menjadi korban memiliki utang piutang narkoba kepada bandar yang berada di lapas, atas nama Daeng Ampuh.

“Itulah kemudian menjadi penyebab mengapa yang bersangkutan (Daeng Ampuh) menyuruh pelaku melakukan pembakaran. Karena almarhum Fahri tidak membayar narkotika yang diambil dari tersangka Akbar Ampuh sebanyak 9 paket,” kata Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Irwan Anwar di Makassar, Sulsel, Minggu (12/8/2018).

Sadis! Terkait Utang Piutang, Satu Keluarga Tewas Dibakar Sekelompok Pemuda

Fahri yang merupakan anak dari Haji Sanusi dan Bondeng diketahui memiliki utang jutaan rupiah karena memesan narkoba kepada Daeng Ampuh.

Karena tidak kunjung membayar utangnya, Daeng Ampuh lalu meminta kepada Andi Ilham untuk datang menagih dan juga memerintahkan untuk membakar rumah korban.

“Kita berkoordinasi dengan pihak Lapas dan ditemukan timbangan narkotika. Kemudian ditemukan ada empat HP,” ucapnya.

Andi Ilham tidak sendiri, dia ditemani oleh Wandi, Haedir dan Riswan Idris. Satu pelaku lainnya saat ini masih buron. “Pelaku bernama Rahman atau Appank yang saat ini masih DPO,” kata Irwan.

Sebelumnya, keluarga korban Abdul Aziz (62) mengatakan bahwa kebakaran yang terjadi di rumah kerabatnya itu diduga terkait perselisihan antarpemuda dan terkait utang piutang. Informasi yang dapatkan detikcom, utang piutang itu terkait soal narkoba.

Dikatakannya, salah satu Korban yaitu Fahri sebelum meninggal sempat berselisih dengan beberapa pemuda. Dia diminta untuk melunasi utangnya yang berjumlah jutaan rupiah.

“Fahri ada yang cari beberapa hari lalu diminta bayar utang. Saya tidak tahu utang apa,” ungkapnya saat ditemui di rumahnya di Jalan Tinumbu, Makassar. “Pemuda-pemuda itu ada yang bawa badik,” tambahnya.

Perlu diketahui, enam orang korban yang tewas terbakar adalah pasangan suami isteri Sanusi (70) dan Bondeng (65), anaknya Musdalifa (30), Fahri (24) dan Namira (24) serta cucunya Hijas yang masih berusia 2,5 tahun. (ysp)