25 radar bogor

Flyover di Jalan RE Martadinata Terganjal Lahan 200 M

BIKIN MACET: Rencana pembangunan flyover di Jalan RE Martadinata kembali gagal. Padahal, kemacetan di jalan ini sudah krodit. NELvI/RADAR BOgOR
BIKIN MACET: Rencanapembangunan flyover di Jalan RE Martadinata kembali gagal. Padahal, kemacetan di jalan ini sudah krodit. 

BOGOR–RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus kebut proses pembebasan lahan di Jalan RE Martadinata untuk pembangunan flyover atau jembatan layang. Dari 540 meter lahan, 215 meter sudah disepakati bersama lima pemilik

dan 125 meter milik negara (gara­pan, red), sedang­kan sisa­nya 200 meter masih milik warga, yang belum dibebaskan.

“200 meter sisanya itu, masih proses negosiasi dengan pe­milik lahan sebanyak 10 orang,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Bogor Chusnul Rozaqi kepada Radar Bogor, kemarin (10/8).

Untuk dana pembebasan lahan, lanjutnya, berasal dari APBD Kota Bogor. Diproyeksikan mencapai Rp14 miliar. Sebab harga permeternya Rp9.105.000. Chusnul mengungkapkan, akhir batas penyelesaian progres lahan hingga September nanti.

Jika tak menemui perse­tujuan harga maka akan dila­kukan rekonsiliasi ke penga­dilan. “Karena Oktober sudah dilaksanakan pembangunan,” terangnya.

Sementara untuk pemba­ngunan fisik, tambah Chusnul, Kementerian PUPR sudah melakukan pelelangan dengan anggaran Rp105 miliar. Dia mengaku sampai saat ini belum ada pemenang lelang.

“Titik pemba­ngunan di Jalan RE Martadinata dari Indomaret sampai sebelum jembatan, mudah-mudahan akhir 2019 sudah dimulai pemba­ngu­nannya,” pungkasnya.(gal/c)