25 radar bogor

Tanggapi Tudingan Anak Buah SBY, Zulhas: Itu Pernyataan Sampah

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. (Derry/JawaPos.com)
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. (Derry/JawaPos.com)
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan menganggap pernyataan Wasekjen Demokrat Andi Arief sebagai sampah. (Derry/JawaPos.com)

JAKARTA – RADAR BOGOR, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menanggapi santai tudingan Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief soal terima uang mahar Sandiaga Rp 500 Miliar. Duit itu disebut sebagai biaya tiket agar Wagub DKI tersebut bisa jadi cawapres Prabowo Subianto.

“Itu enggak perlu dibahas. Itu kan yang sesuatu yang enggak ada. Itu pernyataan boleh dikatakan sebagai pernyataan sampah kan,” ungkap Zulkifli Hasan, Selasa malam (8/8).

Menurut politikus yang akrab disapa Zulhas itu, saat ini yang terpenting adalah membahas persoalan capres dan cawapres. Pasalnya, kata dia, persoalan koalisi di akhir pendaftaran akan lebih menarik untuk dilihat perkembanganya.

“Lagi kita ikuti perkembangannya dinamis. Karena kan terus terang kalau mau jujur, belum ada satu partai pun yang mengeluarkan surat kan, karena itulah menarik, ikuti saja perkembangan. Hari hari ini kelihatannya akan panjang. Bukan 24 jam nih, mungin 48 jam nih,” pungkasnya.

Sebelumnya diketahui, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, pihaknya kaget karena Prabowo melakukan hal yang di luar dugaan partainya.

Menurut Andi, Wakil Gubernur DKI Jakarta yang juga Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno ‘ngotot’ menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto dengan menggelontorkan uang ratusan miliar.

“Di luar dugaan kami ternyata Prabowo lebih mementingkan uang ketimbang jalan perjuangan yang benar,” ujar Andi saat dihubungi JawaPos.com, Rabu (8/8).

Andi mengungkapkan, Sandiaga merayu Gerindra‎, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan juga Partai Amanat Nasional (PAN) dengan imbalan uang. Sehingga bisa memuluskan langkahnya menjadi cawapres Prabowo Subianto.

“Sandi sanggup membayar masing-masing per parpol Rp 500 miliar demi pilihannya untuk menjadi cawapres. Benar-benar jenderal di luar dugaan,” katanya.

(aim/JPC)