25 radar bogor

Situs PKS Diretas Hacker, Tampilkan Gambar Prabowo Bertelanjang Dada. Halo Jenderal Kardus!

Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Ketum Gerindra Prabowo Subianto.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Situs resmi PKS.id, diretas hacker pada Kamis pagi (9/8/2018). Saat mengakses situs tersebut, layar menampilkan gambar Ketua Umum Partai Gerindra  Prabowo Subianto bertelanjang dada. Terungkap pula kalau situs diretas oleh hacker yang mengaku bernama @kakekdetektif.

Foto Prabowo Subianto di situs tersebut juga ditambahkan tulisan provokatif yang menyebut kalau mantan Danjen Kpassus tersebut sebagai Jenderal Kardus. Si hacker juga mengungkit kasus 1998.

“Halo Jenderal Kardus, Jenderal, kami ingat terkait tragedi 1998. Mundurlah dari partaimu, apa yang dikatakan Andi Arief adalah benar adanya. Sandiaga sogok PAN dan PKS 500 miliar! Hidup jenderal Kardus,” begitu bunyi tulisan provokatif tersebut.

Hingga saat ini, saat mengakses kembali situs tersebut, gambar itu tidak lagi muncul. Namun, situs masih tidak bisa diakses. Kemungkinan besar situs masih dalam masa pemulihan

Seperti diketahui sebelumnya Partai Demokrat Andi Arief menyebut Prabowo Subianto sebagai Jenderal Kardus.

Adanya mahar politik Rp 500 miliar menjadi alasan geramnya Partai Demokrat terhadap Prabowo.

Andi meyakini Prabowo telah melakukan politik transaksional sebesar Rp 500 miliar agar wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjadi calon wakil presidennya.

“Saya Andi Arief tidak pernah membuat isu dalam karir politik saya,” kata dia saat menjawab keabsahan kabar mahar tersebut di Rumah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jalan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/8/2018).

Karena ini, Andi menegaskan sebutan Jenderal Kardus pantas melekat pada Prabowo lantaran langkahnya yang tak cakap dalam memperhitungkan harmonisasi koalisi.

“Pertama Demokrat itu dalam posisi diajak oleh Jenderal Prabowo untuk berkoalisi. Diajak ya, kita tidak pernah menawarkan siapa-siapa walau Pak Prabowo menawarkan AHY untuk jadi wakilnya,” tegas Andi.

“Tapi hari ini kami mendengar justru sebaliknya. Ada politik transaksional yang sangat mengejutkan. Itu membuat saya menyebutnya jadi jendral kardus, jendral yang gak mau mikir,” tegas dia lagi. (ysp)