25 radar bogor

PAN Gabung Jokowi, Pilpres 2019 Tak Bakal Seimbang

Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai jika Zulhas bergabung dengan Jokowi, maka konstestasi Pilpres 2019 tak bakal seimbang (Dery Ridwansyah/Jawapos.com)
Pengamat Politik Ray Rangkuti menilai jika Zulhas bergabung dengan Jokowi, maka konstestasi Pilpres 2019 tak bakal seimbang (Dery Ridwansyah/Jawapos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menyambangi Presiden Joko Widodo di Istana Presiden, Selasa Malam (7/8). Pertemuan ini lantas memancing opini PAN kembali mempertimbangkan bergabung dengan koalisi pemerintah di Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

Menanggapi itu, Pengamat Politik Ray Rangkuti mengaku tidak setuju jika PAN merapat ke barisan Jokowi. Sebab akan membuat komposisi persaingan tidak seimbang.

Dengan demikian maka pertarungan Pilpres 2019 menjadi tidak menarik. “Saya pribadi merasa langkah PAN ini kurang pas. Menguatkan koalisi Jokowi yang memang sudah kuat akan berdampak pada ketidakseimbangan komposisi,” ujar Ray di Jakarta, Selasa (7/8).

Lebih lanjut Ray mengatakan, jika nantinya benar PAN merapat ke Jokowi, maka Zulhas-sapaan akrab Zulkifli Hasan- harus memberikan alasan logis kepada publik.

Sebab selama ini partainya dipersepsikan berjuang bersama Prabowo dan kawan-kawan. “Dan jika pada akhirnya PAN merapat ke koalisi Jokowi, itu membutuhkan penjelasan etis, moral dan tentu saja politis,” tegasnya.

Selain itu ada keseimbangan antara oposisi dan pemerintah juga sebagai upaya memperkuat sistem demokrasi. Sehingga politik akan berjalan baik dan semakin berkembang. Oleh karena itu Ray berharap PAN tidak pergi dari koalisi bersama Gerindra.

“Penting untuk tetap menjaga posisi oposisi yang kuat. Hal ini merupakan bagian dari memperkuat sistem dan kultur demokrasi kita. Oleh karena itu, saya melihat PAN lebih tepat berada di barisan oposisi,” pungkasnya.

(sat/JPC)