25 radar bogor

Bejo Terpikat dengan Motivasi Tinggi Dimas Galih

Dimas Galih Pratama.
Dimas Galih Pratama.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Dimas Galih Pratama secara mengejutkan dipercaya menjadi kiper utama Persebaya Surabaya saat melawan Persela Lamongan dalam laga lanjutan Liga 1 2018, Minggu (5/8). Itu adalah penampilan kedua Dimas setelah pertandingan perdana Liga 1 melawan Perseru Serui (25/3).

Saat itu Persebaya menang tipis 1-0 di Gelora Bung Tomo, Surabaya. Setelah itu, Dimas Galih tak pernah turun. Apalagi, pada awal kompetisi, dia sempat terkena tifus. Alhasil, hampir sepanjang kompetisi posisi di bawah mistar selalu menjadi milik Miswar Saputra.

Namun, karena dianggap tidak impresif, pada pekan ke-18 ketika melawat ke kandang Perseru, Miswar kehilangan posisinya. Alfonsius Kelvan menjadi kiper utama. Tetapi, Persebaya tumbang 1-3.

’’Saya lihat saat di latihan Dimas sangat termotivasi dan ingin memberikan yang terbaik. Bagi saya, kontribusi saat latihan itu penting untuk menjadi kerangka di setiap laga,’’ tutur kareteker pelatih Persebaya Bejo Sugiantoro.

’’Bukan berarti Miswar jelek, tetapi saya ingin mengayomi semua pemain,’’ imbuh bek legendaris Persebaya tersebut.

Diberi kesempatan untuk menjaga gawang, Dimas menjawab tantangan itu dengan mantap. Kiper berusia 25 tahun tersebut tampil lumayan dengan melakukan empat kali penyelamatan. Selain itu, dia mencatatkan satu kali intersep dan tiga kali sapuan.

Hanya, Dimas gagal clean sheet. Dia kecolongan ketika tandukan pemain belakang Persela M. Agung Pribadi menjebol gawangnya pada injury time babak kedua. Meski gagal menjaga gawangnya tetap ’’perawan’’, Dimas tetap bersyukur. Bagi dia, dipercaya kembali untuk menjadi kiper utama Persebaya sudah lebih dari cukup.

’’Saya hanya berusaha semaksimal-maksimalnya. Itu juga menjadi pelajaran untuk lebih baik ke depan,’’ ucap pria asli Surabaya tersebut.

Dimas mengakui, dirinya sempat terbebani dengan kekalahan tiga kali beruntun Green Force. Namun, pemain bertinggi 184 cm itu menyatakan, motivasi dari keluarga dan manajemen berhasil membuat Persebaya bangkit. (nia/c22/nur)