25 radar bogor

Parkir Elektronik Hindari Oknum

BOGOR–RADAR BOGOR,Penerapan sistem parkir elektronik, yang akan diujicoba Agustus ini mendapatkan respons positif. Sebab, kehadirannya diharapkan mampu meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor dari sektor parkir.

Namun, ada beberapa catatan khusus sebelum diberlakukan uji coba parkir elektronik di Jalan Otista dan Surya­kencana itu. Seperti tranparansi penge­lolaan dan komitmen untuk kebaikan lainnya. “Dasar penerapan parkir elektronik itu harus jelas dan transparansi serta memiliki komitmen untuk memperbaiki transportasi kita,” ujar Wakil Ketua DPRD Kota Bogor Heri Cahyono kepada Radar Bogor.

Jumlah kendaraan di Kota Bogor, kata Heri, memang cukup tinggi. Sehingga tekanan kemacetan tak bisa dihindari. Tentu harus ada kebijakan-kebijakan khusus untuk mengaturnya.

Sebab, badan jalan sering kali menjadi lahan parkir, yang notabene bukan untuk itu. Karenanya badan jalan yang digunakan parkir harus ada kompensasi yang masuk akal dalam bentuk upah parkir yang layak, tetapi tidak bocor ke oknum-oknum tertentu.

Namun, masuk ke kas negara dengan mekanisme yang baik.

Sehingga adanya parkir elektronik bisa mewujud­kan hal itu. Kemudian hasil keuntungannya nanti bisa dimanfaatkan untuk perbaikan sarana transportasi di Kota Bogor.

Seperti mendi­siplinkan para pengguna jalan, memper­baiki rambu-rambu yang rusak dan sosialisasi kepada masya­rakat untuk disiplin berlalu lintas.

“Kalau itu dilakukan tentunya mener­tibkan dan menata lahan parkir itu sesuatu yang kita dukung dan itu menguntungkan, tapi kalau itu dilakukan dengan landasan yang baik,” paparnya.

Jika sudah mulai diujicobakan sistem tersebut, sambung Heri, otomatis bisa menambah PAD Kota Bogor karena mengurangi keterlibatan manusia dan menekan tingkat kebocoran anggaran. Dewan Kota Bogor pun akan mendukung dengan anggaran yang memadai.

Karena menurutnya anggaran yang digunakan untuk mendukung terwujudnya parkir elektronik itu pasti jauh lebih rendah dari manfaat yang akan diterima Pemerintah Kota Bogor.

“Kalau benar maka pemasukannya akan jauh lebih besar daripada uang yang dipakai pemerintah untuk mendukung peralatan tersebut, pasti masih lebih surplus,” terangnya.

Sementara itu, Pengamat Trans­portasi Budi Arif mengu­ngkapkan, penerapan itu cukup bagus dari sisi penerimaan. Sebab, butuh kepastian berapa anggaran yang didapatkan dari sektor parkir karena bagian dari pendapatan daerah.

Namun memang ada juga beberapa kelemahan. Seperti masih adanya transaksional uang tunai yang mungkin masih akan terjadi di lapangan. Karena itu dibutuhkan pula pengawasan yang ketat.

“Ini kan uji coba, jadi tinggal melihat saja sejauh mana efektivitas dari parkir elektronik ini. Kalau saya melihat ada sisi positif seperti mengurangi peredaran uang di lapangan, pendapatan langsung, orang yang parkir memiliki batas waktu tertentu karena resikonya semakin lama parkir maka semakin mahal biayanya,” katanya.

Jika sistem berhasil, maka menurutnya, sistem tersebut perlu diberlakukan di semua ruas jalan Kota Bogor.

Selain itu, Arif memandang bahwa proses pengecekan peralatan juga harus dilakukan secara aktif. Sebab, bukan tidak mungkin ada ulah tangan jahil oknum-oknum yang tak suka dengan hadirnya penerapan sistem tersebut. (gal/c)