BOGOR-RADAR BOGOR, Tidak banyak perusahaan yang menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari. Apalagi pasacareformasi, Pancasila seolah kehilangan kekuasaannya sebagai ideologi bangsa Indonesia.
Namun, ini tidak bagi manajemen dan karyawan PT Supervulkanin Adijaya. Perusahaan yang beralamat di Kedunghalang, Kota Bogor ini tetap konsisten menerapkan nilai-nilai Pancasila kepada semua karyawannya.
Sikap konsisten perusahaan yang bergerak di bidang jasa vulkanisir ban ini pun mendapat apresiasi dari banyak kalangan. Salah satunya dari kepolisian.
“Kami sangat mendukung manajemen PT Supervulkanin Adijaya yang begitu konsisten dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam menjalankan perusahaannya,“ ujar Kasat Binmas Polresta Bogor Kota, Kompol Sundarti saat silaturahmi ke PT Supervulkanin Adijaya, Jumat (3/8/2018).
Dia menjelaskan, jika nilai-nilai Pancasila ini dihayati dan benar-benar diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat, tidak mungkin ada tawuran pelajar seperti yang belakangan marak terjadi di Kota Hujan ini.
Sementara itu Humas PT Supervulkanin Adijaya, Gunawan menjelaskan, sejak berdiri tahun 1973, perusahaan mereka sudah menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada semua karyawannya. Karyawan tidak hanya menghapal, tapi bisa memahami dan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi bangsa.
“Harus kita akui, pasacareformasi Pancasila justru kehilangan kekuasaannya sebagai ideologi bangsa. Akibatnya, ini berimbas pada runtuhnya rasa solidaritas kita dalam berbangsa,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila kepada para karyawan, sambungnya, mereka dibantu anggota Binmas Polresta Bogor Kota, Aiptu Hermanto. Anggota Polresta Bogor Kota ini rutin memberikan saran dan strategi pengalaman Pancasila kepada karyawan PT Supervulkanin Adijaya.
“Pimpinan perusahaan juga sangat mengapresiasi peran Binmas. Semoga apa yang kami lakukan ini dapat menginspirasi masyarakat untuk terus menjaga dan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” tandasnya.(pin/*)
