25 radar bogor

Survei LIPI ‘Ngeri-ngeri Sedap’, Cuma 6 Parpol yang Lolos Ke Senayan

Ilustrasi
Ilustrasi
Hasil survei LIPI terkait elektabilitas partai politik pada Pemilu 2019, cukup mengejutkan. Jika mengacu hasil survei, hanya ada 6 parpol yang bakal duduk di DPR. (Dok.JawaPos.com)

JAKARTA-RADAR BOGOR,Pendaftaran calon legislatif (caleg) telah ditutup. Agenda berikutnya pertarungan memperebutkan 575 kursi DPR RI. Namun syarat Parliementary Threshold (PT/Ambang Batas Parlemen) sebanyak 4 persen, tentu menjadi batu sandungan bagi partai politik masuk ke Senayan.

Hasil survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mendapati fakta bahwa hanya 6 partai yang diperkirakan bisa masuk parlemen. Partai tersebut diprediksi mendapat elektabilitas di atas 4 persen.

Posisi tiga besar ditempati Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan eletktabilitas 24,1 persen, disusul Golkar 10,2 persen dan Gerindra 9,1 persen.

“Elektablitas PDI Perjuangan paling tinggi. Dengan memasukkan hitungan margin of error, ada dua partai yang berpeluang mempunyai dukungan suara di atas 10 persen saat survei dilakukan, yaitu Partai Golkar dan Partai Gerindra,” ujar peneliti LIPI Wawan Ichwanudin saat memaparkan survei di Hotel Atlet Century Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (19/7).

Tiga partai lain diperkirakan masuk parlemen yaitu Demokrat dengan suara 4,4 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 6 persen dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 4,9 persen.

Sementara itu, 4 partai yang saat ini duduk di DPR RI terancam tidak memiliki wakil di periode mendatang. Pasalnya, elektabilitasnya tidak mencapai 4 persen.

“Ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 3,7 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 2,3 persen, partai Hanura 1,2 persen, dan Nasdem 2,1 persen,” jelas Wawan.

Sedangkan untuk 4 partai baru diperkirakan harus menahan nafsunya menaruh wakilnya di parlemen. Sebab tidak ada satupun yang berhasil melebihi 4 persen.

Partai Perindro misalnya, hanya meraih elektabilitas 2,6 persen, tertinggi dibanding 3 partai baru lainnya. “Partai Garuda, Partai Berkarya, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) seluruhnya kompak meraih 0,2 persen dukungan,” beber Wawan.

Meski demikian, lanjut Wawan, partai yang memiliki elektabilitas di bawah parliementary threshold masih memiliki harapan. Sebab responden yang memilih belum menjawab angkanya sangat tinggi yakni 26,1 persen.

Tingkat Kepercayaan Rendah

Kepala Pusat Penelitian LIPI, Syamsuddin Haris menuturkan tingginya angka responden yang memilih belum menjawab menunjukkan tingkat kepercayaan masyarakat ke partai rendah. Salah satu alasannya karena masalah korupsi yang kerap menerpa kader partai.

“Itu penjelasannya bisa memang masih bimbang tentukan pilihan atau bisa juga rendahnya kepercayaan pada parpol,” sambungnya.

Di sisi lain lanjut Syamsuddin, sedikitnya partai di DPR akan membawa efek lebih baik jika dibanding terlalu banyak partai. Karena proses politik akan lebih lancar dan efektif karena perbedaan suara bisa ditekan.

“Yang jelas parpol lebih sedikit di parlemen akan lebih efektif ketimbang parpol lebih banyak. Poinnya pada efektivitas jadi kalau bisa pemilu yang akan datang itu tinggal 5 atau 6 parpol itu akan bagus sekali dampaknya bagi demokrasi kita,” pungkasnya.

Survei LIPI sendiri dilakukan pada 26 April 2018 hingga 9 Mei 2018 menggunakan sistem multy stage random sampling. Survei dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia dengan melibatkan 2.100 orang responden, dengan margin of error 2,14 persen.

(sat/JPC)