25 radar bogor

Prabowo Ketemu Puan, PKS: Jangan Sampai Pilpres Lawan Kotak Kosong

Presiden Jokowi dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto
Presiden Jokowi dan Ketum Gerindra Prabowo Subianto

JAKARTA-RADAR BOGOR,Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto menggelar pertemuan tertutup dengan Ketua DPP PDIP nonaktif Puan Maharani sore ini (17/7). Agenda politik itu jauh dari niat untuk membangun koalisi Pilpres 2019.

Menurut Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria pertemuan kedua belah pihak sebenarnya sudah lama dijadwalkan, namun tidak bisa bertemu karena kesibukan kedua belah pihak. Tujuan dari pertemuan tersebut hanyalah untuk membangun silahturahmi dan kerjasama ke depan.

“Yang jelas pertemuan tersebut tidak dimaksudkan dalam rangka membangun koalisi antara PDIP dengan Gerindra karena PDIP telah mengusung Pak Jokowi dan Gerindra juga telah mengusung Pak Prabowo,” ujar Riza di Gedung KPU RI, Jakarta Pusat, Selasa (17/7).

Menurutnya, pertemuan Prabowo dengan Puan tersebut hanya ingin memperlihatkan kepada publik bahwa Gerindra selaku partai oposisi juga menerima masukan dari parpol pemerintah. Alias tidak anti pemerintah.

“Pertemuan tadi juga dimaksudkan untuk menunjukkan pada masyarakat, bahwa meski Gerindra adalah partai oposisi, tapi kami juga bisa bekerja sama dengan partai-partai yang ada di pemerintah,” tutur Riza.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mustafa Kamal menanggapi santai pertemuan tersebut. Menurutnya pertemuan politik seperti ini biasa dilakukan dan bisa membawa dampak positif.

“Komunikasi politik semakin luas, semakin intens itu bagus, karena kita semua ingin mencari titik temu,” ungkap Mustafa di Kantor KPU Pusat Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/7).

Di sisi lain, Mustafa turut memberikan sinyal peringatan agar tidak sampai muncul calon tunggal di pilpres 2019. Situasi tersebut dianggap tidak ideal untuk pesta demokrasi perebutan kursi RI-1 dan RI-2.

“Tentu saja kita berharap pada kontestasi pilpres kedepan jangan sampai kita melawan kotak kosong kita berharap apakah ada dua poros atau bahkan lebih meriah lagi. Agar semuanya bisa berlomba-lomba dalam kebajikan,” jelasnya.

Saat disinggung terkait kemungkinan Gerindra berkoalisi dengan poros pemerintah, Mustafa tak mau banyak berkomentar. Ia hanya menyebut segala skenario bisa terjadi dalam politik.

“Tidak ada yang mustahil dalam politik. Politik itu sangat terbuka untuk semua kemungkinan,” pungkasnya.

(rgm/sat/JPC)