BOGOR – RADAR BOGOR,Meraih prestasi sebagai sekolah adiwiyata tingkat nasional 2016 silam, memacu SMAN 7 terus meningkatkan budaya memelihara lingkungan sekolah untuk maju dan menyabet gelar Sekolah Adiwiyata Mandiri.
Baru-baru ini, bekerjasama dengan PT Asuransi Astra Buana, sekolah yang dikepalai Acep Sukirman ini mendapatkan sumbangan pengadaan mesin pengolah tinja manusia menjadi biogas, pada 31 Mei lalu.
Ditemui di sela-sela kegiatan pengenalan lingkungan sekolah (PLS) peserta didik baru, Acep mengaku bersyukur, peningkatan gelar adiwiyata SMAN 7 didukung pihak ketiga, yaitu PT Asuransi Astra Buana untuk pengadaan mesin biogas.
“Saya bersama tim adiwiyata lama memikirkan hal yang beda dan belum ada di sekolah lain di Kota Bogor, khususnya menuju adiwiyata mandiri, tercetuslah biogas tinja manusia,” jelasnya kepada Radar Bogor.
Sayangnya, ide tersebut sejak awal terkendala pendanaan dengan harga mesin biogas yang cukup mahal, mencapai Rp14 juta dengan ukuran kecil. “Kalau yang sudah kami miliki ini cukup besar, tentu harganya tidak sedikit,” ungkap Acep.
Pengajuan dana CSR SMAN 7 diterima selang dua minggu. Mesin berwarna biru tersebut pun kini terpasang di halaman sekolah dekat dengan kantin sekolah. Menurut Acep, biogas tinja manusia ini merupakan tampungan dari kamar mandi guru, yang disalurkan gasnya ke kantin sekolah.
Sementara, biogas daun yang sudah lama dimiliki sekolah, mengalirkan gas ke dapur sekolah.
“Jadi saat ini benar-benar sekolah mengurangi pembuangan kotoran ke luar dan dijadikan biogas yang kami manfaatkan sendiri,” katanya.
Acep berharap, upaya ini bisa terus berkembang, sehingga biogas tinja manusia ini juga menampung kotoran dari kamar mandi siswa dan menghasilkan gas yang banyak untuk semua kompor di kantin sekolah.
“Tentu akhirnya, prestasi adiwiyata kami raih, dan harapannya, prestasi ini terus memacu peserta didik untuk mencetak prestasi dibidang lainnya,” tutup Acep. (ran/c)
