25 radar bogor

Miris! Kisah Fauzan Noor, Juara Dunia Karateka yang tak Dapat Apa-apa dari Pemerintah

Fauzan Noor (paling kiri) karateka asal Indonesia yang berhasil menjadi juara dunia pada ajang Karate Tradisional Tingkat Dunia di Praha, Ceko 2018.
Fauzan Noor (paling kiri) karateka asal Indonesia yang berhasil menjadi juara dunia pada ajang Karate Tradisional Tingkat Dunia di Praha, Ceko 2018.

JAKARTA-RADAR BOGOR, Setelah ramai kisah sang juara dunia lari,  Lalu Muhammad Zohri yang sempat terlupakan, kini nasib yang sama dialami oleh atlet karateka asal Banjarmasin,  Kalimantan Selatan bernama Fauzan Noor.

Peraih juara  dalam lomba karate tradisional tingkat dunia di Praha,  Ceko 2018 ini,  kisahnya lebih miris dibandingkan Zohri yang kini mendapat perhatian luas dari pemerintah maupun masyarakat Indonesia.

Kisah miris sang karateka ini mencuat di media sosial (medsos) facebook Fauzan Noor. Dari unggahan akunnya tersebut,  kita bisa melihat minim atau tidak adanya perhatian dari pemerintah bagi para atlet yang membawa nama bangsa dan negara Indonesia.

Dari postingan tersebut,  terungkap untuk berangkat ke Praha saja,  kalau tidak ada bantuan dari pihak asing, Fauzan tidak akan bisa berlaga dan menggondol medali tertinggi yang mengharumkan nama bangsa.

“Ceritanya, dgn bantuan ‘pihak asing’ yg prihatin, tulus, dgn bismillah, kaki pun melangkah ke eropa, awal mula tak terhirau di bumi sendiri, sejak berangkat pun, tertatih seadanya, sangu nyaris tak ada, untung receh masih bisa beli kacang garuda dan beberapa bungkus mie instan. Disana alhasil mampu menjadi juara, Sukurnya ada bendera meski diambil dari tongkat parade para pembawa simbol negara. Juara untuk Indonesia,” tulis pengguna Facebook Amank Emoz di Facebook Fauzan Noor, Sabtu (14/7/2018) lalu.

Mirisnya kondisi tersebut, tidak membuat Fauzan melemah semangatnya dalam berlaga dan membawa nama bangsa.

Perjuangan berat yang dia jalani,  akhirnya membuat dirinya keluar menjadi juara dunia karate tradisional.

Amank Emoz kembali menulis. “Namanya Fauzan Noor karateka FKTI dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan… berangkat mewakili Indonesia pada Kejuaraan Karate Tradisional di Praha Rep. Ceko dan menjadi Juara dg mengalahkan raksasa dari tuan rumah…. Viralkan !!! agar generasi muda berprestasi tidak terabaikan….,”.

Kisah miris lainnya ditulis oleh akun facebook Erwan Januardi. Akun ini mengungkapkan tidak adanya perhatian pemerintah terlihat dari harapan sang juara yang ingin menjadi Satpol PP. Tapi ditolaknya. Hal ini berkebalikan dengan nasib Zohri yang diberi kemudahan mendaftar menjadi TNI.

“Apa bedanya Fauzan Noor dgn Lalu Muhammad Zohri ? Awal tahun 2018 Fauzan mewakili Indonesia ke kejuaraan dunia karate tradisional di Praha Rep.Ceko dan menjadi juara. Tapi tak ada apapun yg dia terima sbg penghargaan setelah mengibarkan Merah Putih di Praha. Bahkan mendaftar jadi satpol PP pun tidak diterima.” tulis Erwan.

“Lalu M.Zohri nasibnya jauh lebih baik…mendapat penghargaan dari sana sini, bahkan ditawarkan masuk TNI tanpa tes. Mereka berdua sama2 anak bangsa, mereka berdua sama2 mengibarkan Merah Putih di kejuaraan dunia. Hanya nasib mereka yang berbeda…..,” tulisnya.

Unek-unek Erwan yang dicurahkan di akunnya tersebut terus diberondongkannya. Erwan yang diakunnya menuliskan sebagai Komisi Teknik Korda Karsel FKTI (Federasi Karate Tradisional Indonesia) melanjutkan.

“Perjuangan berat Fauzan Noor atlet FKTI untuk meraih kemenangan mengibarkan merah putih, bertarung melawan juara nasional ceko Karate Beringin. Tanpa kelas, tanpa sarung tangan tanpa protector atau satupun pelindung badan,” tulisnya.

“Sayang perjuangannya berjibaku demi mengharumkan nama negara yg disaksikan pihak kedutaan serta tamu tamu kenegaraan, tidak seberuntung Lalu muhammad johri yg mendapat segudang perhatian dan penghargaan. Jgnkan pihak pusat, dr daerah provinsi dan pemerintah kota pun secuil tak ada,” katanya.

“Sedangkan upaya mau jadi abdi negara, minta surat surat dukungan dr banyak pihak yg seharusnya mendukung, nauzubillah sulitnya didapat hingga buyar semua dan tenggelam berlalu tak ada penghargaan,” tutupnya. (ysp)