Keberadaan polwan cantik di kampung terisolasi, rupanya, memantik perhatian anak-anak di Kampung Mulyasari, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor. Mereka sangat antusias menyambut kehadiran para polwan yang berseragam polisi lengkap.
Laporan : Muhamad Arif Al Fajar
Dengan sisa tenaga yang ada sebelum sampai di lokasi, Bripda Shindi, Bripda Rizky Agustin, Briptu Ririn, dan Aiptu Sri Rahayu terus melanjutkan perjalanan. Polwan-polwan cantik itu terus bejalan menapaki jalan berbatu selebar satu meter.
Mereka berempat berada di barisan paling depan. Menyemangati warga dan para polisi pria yang masih berjuang mengangkat tiang listrik. Hingga sebuah gapura kayu bertuliskan
“Selamat Datang di Kampung Mulyasari” muncul.
Tulisan penyambut rombongan itu membuat Bripda Shindi semringah. Ia tak kuasa ingin segera tiba dan meluruskan kedua kakinya yang sudah cukup lelah.
“Semangat-semangat. Sudah terlihat kampungnya,” seru Bripda Rizky kepada polisi dan warga.
Pukul 17.00, tibalah Bripda Shindi bersama rombongan. Sebuah warung di ujung kampung menjadi tempat peristirahatan mereka. Di sana, mereka langsung disambut ibu-ibu serta anak-anak.
Dahi anak-anak di Mulyasari tampak mengerut. Mereka heran saat melihat keempat polwan cantik itu. Maklum, yang sering mondar-mandir ke kampung tersebut biasanya hanya polisi pria. Yakni Brigadir Buana Adi Putra, Bhabinkamtibnas Desa Sukamulya.
Kedatangan rombongan polisi dari Bimas Polres Bogor, rupanya membawa inspirasi dari sejumlah anak-anak perempuan yang terkenal fasih membaca Alquran. Salah satunya, Sinta (14). Salah satu santriwati yang mondok di Pesantren Nurusibiyan ini bercita-cita ingin menjadi polwan.
Melihat itu, Bripda Shindi, Bripda Rizky Agustin, Briptu Ririn, dan Aiptu Sri Rahayu mendatangi anak-anak yang berkerumun. Mereka mengajak berfoto bersama dengan anak-anak di sana. (*)
