KEMANG–RADAR BOGOR,Ponpes Birrul Waalidain Kemang, Kabupaten Bogor, tahun ini membuka asrama bagi santri atau siswa-siswi yang bermukim.
“Alhamdulillah sudah ada tempat buat asrama putra dan putri 2018. Perlengkapan, baik itu gedung maupun lemari dan kasur, sudah siap,” beber Ketua Yayasan Birrul Waalidian, Memed Jalaludin.
Langkah berikutnya, sambung Memed, santri angkatan pertama pada 14 Juli 2018 lalu, kumpul dengan orangtuanya, untuk rapat pembahasan mengenai program selama putra-putrinya tinggal di ponpes. Setelah itu mereka akan tinggal untuk mengikuti program pesantren juga program-program sekolah.
Untuk program sekolah tingkat SMP, kata Memed, setiap hari mereka mengikuti kegiatan reguler sekolah mulai pukul 07.00–16.00. Pada saat mengikuti pembelajaran di sekolah, mereka akan mendapatkan materi sekolah sebagaimana biasanya.
“Ditambah dengan materi akidah, akhlak, ilmu fiqih, kemudian ibadah-ibadah praktis lainnya, seperti salat Dhuha. Salat Dzuhur berjamaah diisi tausiyah santri untuk santri dipandu guru yang ditugaskan,” tuturnya.
Khusus sore, menjelang dan setelah ashar, ada pembelajaran dan pengulangan metode terjemahan Alquran dan kitab kuning. Harapannya, agar santri yang bermukim maupun tidak, tetap memperoleh pelajaran tamyiz untuk memperdalam isi terjemahan Alquran dan penguasaan kitab kuning.
Lebih lanjut ia menjelaskan, khusus untuk santri yang tidak bermukim diperbolehkan pulang pukul 16.00. Dan bagi santri yang bermukim, bisa diisi dengan kegiatan olahraga, bersih-bersih sampai pukul 16.30.
Setelah itu, itu mereka masuk ke musala untuk mengulang hafalan Alquran mandiri sampai magrib dan salat Magrib berjamaah. (cr4/c)