25 radar bogor

400 Rumah Rawan Ambruk

 NELANGSA: Ahmad (60) salah satu warga yang kondisi rumahnya memprihatinkan. Ia tengah menunggu bantuan perbaikan rumahnya yang mulai rusak. (Arifal/Radar Bogor)

CITEUREP–RADAR BOGOR,Pria tua berte­lan­jang dada nampak terme­nung di teras depan gubuk bambu, Minggu sore (15/7). Sesekali kepalanya me­nengadah ke atas, memandangi lubang atap ru­mahnya yang kian membesar.

Ahmad (60), nama pria itu, adalah salah satu penghuni rumah tidak layak huni (RTLH) di Kampung Tonggoh, Desa Gunungsari, Kecamatan Citeurep, Kabupaten Bogor. Hampir 30 tahun pria yang dikaruniai anak ini tinggal di gubuk tua tersebut.

“Dari tahun 1988 saya tinggal di sini,” tutur Ahmad, saat dite­mui Radar Bogor, kemarin.

Sejak itu pula rumahnya belum pernah dibangun lagi. Pekerjaan sebagai buruh serabutan, hanya mampu menambal sulam gubuknya yang mulai rapuh.

Ia berharap, dirinya men­dapatkan bantuan RTLH dari Pemerintah Kabupaten Bogor.

Kondisi ini rupanya tidak saja dialami oleh Ahmad. Data dari Desa Gunungsari, tercatat ada ratusan rumah bernasib sama. Kades Gunungsari, Hendra Permana menjelaskan, kasus RTLH paling banyak ditemui di Kampung Tonggoh.

“Di sana ada 400 rumah dengan kondisi tidak layak huni,” ujar Hendra. Menurutnya, masih banyak bangunan RTLH di wilyahnya dikarenakan kuota bantuan untuk Desa Gunungsari dari Pemkab Bogor sudah habis.

“Jatah kita tinggal 50 unit lagi. Jadi, ada 350 unit yang belum bisa terbantu,” keluhnya.

Ia pun berharap agar Pemkab Bogor bisa menambah kuota RTLH kembali bagi Desa Gunungsari.

“Kami terus berupaya, semoga Pemkab Bogor dengan bupati bisa me­nambah kuota lagi. Kasihan mereka,” tukasnya.(all/c)