CIBINONG-RADAR BOGOR,Hingga empat hari menjelang penutupan pendaftaran bakal calon legislatif (bacaleg), baru sedikit partai politik (parpol) yang mendaftar.
Pengamat Politik Yus Fitriadi menilai, hal itu karena partai yang tidak menyiapkan kadernya dengan baik untuk menjadi caleg. Terlebih, saat ini masih banyak parpol yang belum demokratis.
“Artinya, partai tidak jalan administrasinya, kaderisasi tidak berjalan,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin (13/7).
Parpol, kata Yus, saat ini masih didominasi oleh orientasi politik yang lebih besar daripada kepentingan masyarakat. Sehingga lebih mementingkan berapa kursi yang akan didapat.
“Mereka tidak berpikir sudahkah menyantuni atau mengakomodasi masyarakat, sehingga itu menjadi mindset, parpol baru ataupun lama akan sama,” tuturnya.
Selain kaderisasi, Yus juga menilai ada hal teknis yang menjadi penghambat. Seperti pembuatan syarat ke pengadilan, rumah sakit atau kepolisian. Tentunya akan menjadi faktor membeludaknya pendaftar di hari akhir pendaftaran.
Dengan konsekuensinya KPU yang akan kewalahan. Bahkan, bisa menjadi celah ada mantan napi eks koruptor yang masuk bacaleg karena kewalahannya KPU.
“Tapi sudah ada antisipasi, sebelum ditetapkan DCT ada DCS. Di situ masyarakat boleh mengkritisi dan parpol boleh mengganti. Karena kalau sudah DCT tidak bisa diganti lagi,” ungkapnya.
Prediksi Yus, di Kabupaten Bogor masih akan lebih banyak caleg lama yang akan kembali maju. Sebab, sikap pemilih Kabupaten Bogor yang didominasi pemilih tradisional tak pernah melihat siapa calon tersebut meskipun aspirasi mereka tidak tersampaikan.
“Kalau tokoh baru itu tidak tokoh banget pasti akan lewat,” tukasnya.(gal/c)
