25 radar bogor

Pakan Ternak Picu Harga Naik

HARGA NAIK: Harga telur di Pasar Cibinong kini sudah tembus hingga Rp30 ribu.

CIBINONG–RADAR BOGOR,Sepekan terakhir, harga telur ayam tembus angka Rp30 ribu, dari yang biasanya Rp23 ribu per kilogram. Di­nas Perdagangan dan Perindus­trian (Disdagin) Kabupaten Bo­gor menduga, melonjaknya har­ga telur ayam di pasaran dipengaruhi karena merosotnya nilai tukar rupiah terhadap dolar yang berada di angka Rp14.407.

“Kenaikan harga telur ayam karena merosotnya nilai tu­kar rupiah dan adanya perang dagang antara negara Ame­ri­ka Serikat dengan Tiongkok,” kata Kabid Perda­gangan Disdagin Kabupaten Bo­gor, Jona Sijabat kepada Radar Bogor.

Selain itu, dia melanjutkan, mahalnya harga pakan ternak yang umumnya impor dan melambungnya ongkos pro­duksi menjadi alasan peternak ayam menaikkan harga telur.

“Pakan ternak ayam kan lebih banyak didatangkan dari Australia, Amerika Serikat atau negara lainnya. Kalau nilai tukar rupiah terjadap USD merosot, otomatis harga pa­kan­nya naik dan harga te­lur ayamnya juga ikut naik,” terangnya.

Sementara itu, Kasi Penga­daan dan Penyaluran Disdagin Kabu­­paten Bogor, Ravi menjelaskan, selain ongkos produksi naik, pro­duksi telur ayam juga meng­alami pe­nurunan sebesar 20–30 persen. Jumlah indukan ayam di peternakan berkurang hingga produksi telur ayamnya pun ikut menurun.

“Kalau kenaikan harga beras bisa kita lakukan operasi pasar atau murah, tetapi kalau harga telur naik kita tidak bisa berbuat banyak. Kami saat ini menunggu kebijakan dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan,” tandasnya.

Terpisah, salah seorang pedagang telur ayam di Pasar Cibinong, Yusuf (37) mengaku, sejak naiknya harga telur, penjualan pun menurun drastis. Menurutnya, jika biasanya rata-rata satu pemilik warung nasi membeli telur ayam 4 kilogram, kini menjadi hanya 3 kilogram.

“Iya, Mbak. Jadi pada berku­rang beli telurnya. Katanya sih takut enggak balik modal, karena harga telurnya mahal. Sekilo aja saya jual Rp29 ribu,” tan­dasnya.(wil/c)