25 radar bogor

Banjir Hadiah Menanti Zohri

Lalu Muhammad Zohri meraih medali emas Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia.
Lalu Muhammad Zohri meraih medali emas Kejuaraan Dunia Atletik U-20 di Finlandia.

JAKARTA–RADAR BOGOR,Sprinter muda Indonesia Lalu Muhammad Zohri langsung kebanjiran hadiah setelah menjadi juara dunia lari 100 meter kejuaraan dunia U-20 di Tampere, Finlandia, Kamis dini hari WIB (12/7).

Belum juga pulang ke tanah air, bonus dan hadiah siap mengguyur atlet 18 tahun asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu.

Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sudah menyiapkan dua jenis bonus bagi pelari yang juga diper­siapkan tampil di Asian Games 2018 tersebut. Berupa beasiswa dan uang tunai Rp250 juta.

Bonus itu akan diberikan Menpora Imam Nahrawi secara simbolis saat menjemput Zohri di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Selasa malam (17/7).

”Kami punya program beasiswa dan fresh money. Seminggu bisa cair,” ujar Imam kepada awak media di kantor Kemenpora kemarin (13/7).

Melalui sambungan telepon dengan Menpora di depan awak media, Zohri menyampaikan terima kasih atas semua dukungan yang diberikan kepadanya. Dia juga dijadwalkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Rabu pagi (18/7).

”Insyaallah mau, Pak. Mau banget ketemu orang besar,” ujarnya saat ditanya Imam.

Apresiasi lain datang dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Asman Abnur. Zohri langsung dijanjikan diangkat sebagai pegawai negeri sipil (PNS). Pengangkatan tersebut dilakukan melalui skema formasi khusus.

”Dia sudah memenuhi kriteria sebagai atlet berprestasi tingkat dunia,” ucap Asman di kantor Kementerian Sekretariat Negara kemarin.

Terkait kapan pengang­katannya, Asman menyebut bisa tahun ini. Sebab, menurut informasi yang diterimanya, tahun ini Zohri sudah berusia 18 tahun dan lulus dari SMA Olahraga Ragunan. Rencananya, Zohri ditempatkan di Kemenpora.

”Dia bekerja sebagai atlet. Bila dia mau kembali ke daerahnya, bisa kami pindahkan ke provinsi asalnya,” sambung Asman.

Selain tawaran menjadi PNS, Zohri ditawari menjadi anggota TNI-AD tanpa tes. Tawaran itu disampaikan Danrem 162/Wira Bhakti Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani.

”Petunjuk dari pimpinan seperti itu. Kami juga akan membantu renovasi rumah peninggalan orang tua Zohri,” katanya.

Perhatian paling banyak memang terkait dengan rumah peninggalan orang tua Zohri di Lombok Utara yang kurang layak huni. Presiden Jokowi memerintah Menteri PUPR Basuki Hadimuljono merenovasi rumah Zohri di Dusun Karang Pangsor, Desa Pemenang Barat, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, NTB.

Menindaklanjuti perintah tersebut, Basuki langsung menugaskan Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Danis H. Sumadilaga serta Direktur Rumah Khusus Ditjen Penyediaan Perumahan Chris Robert Marbun untuk berangkat ke Lombok Utara menemui keluarga Zohri.

Mendagri Tjahjo Kumolo yang awalnya akan merenovasi rumah Zohri akhirnya mengubah rencana. Keluarga besar Kemendagri, kata dia, akan membelikan rumah baru untuk Zohri. ”Rumah tersebut di Bangsal Regency,” ujarnya.

Rumah yang dimaksud berada di Kecamatan Pemenang, Lombok Utara. Tidak jauh dari rumah peninggalan orang tua Zohri. ”Nanti, begitu tiba di Indonesia, langsung diserahkan simbolis di Jakarta atau di NTB,” lanjut Tjahjo.

Mengenai banyaknya tawaran merenovasi rumah, keluarga Zohri meminta rumah tersebut tidak direnovasi total. Lalu Marif, kakak Zohri, mengatakan, keluarga memutuskan, bila dilakukan renovasi, sifatnya perbaikan saja. Misalnya, dinding sesek bambu yang rusak boleh diganti. Begitu juga halnya jika ada kayu yang lapuk.

”Rumah ini bersejarah bagi kami. Sulit melupakan kenangan dari rumah ini,” tuturnya.(nap/far/tau/arl/dit/JPG/c9/tom)