25 radar bogor

SBY-Airlangga Banyak Ngomongin Politik

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto (dok.Jawapos)

JAKARTA-RADAR BOGOR,Pertemuan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), tentu tidak jauh dari urusan politik memasuki Pileg dan Pilpres 2019.

Begitu dikatakan Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Agus Hermanto, kepada wartawan, di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (11/7).

“Tentu memang pertemuan tersebut pasti silaturahmi. Tapi juga pasti banyak bahas masalah perpolitikan pada tahun politik ini,” aku Agus.

Agus tidak mau banyak berkomentar soal kemungkinan koalisi dua partai.

“Masalah ajakan koalisi itu tentu kembali kepada Partai Demokrat dan Partai Golkar sendiri,” ucapnya.

Tetapi dia yakin pertemuan ini adalah pertemuan yang baik untuk kemajuan negara di waktu mendatang.

“Pertemuan yang betul-betul baik bagi kemajuan bangsa dan negara ke depan,” kata Agus.

Pertemuan dua tokoh politik itu berlangsung di kediaman pribadi SBY, Mega Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin (Selasa, 10/7).

Airlangga tiba di sana kira-kira pukul 16.00 WIB setelah SBY menerima kunjungan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Abhan.

Dari pantauan wartawan, Airlangga terlihat mengenakan batik motif warna biru. Dikutip dari media-media nasional, Airlangga mengakui bahwa ia dan SBY membahas keadaan politik terakhir.

Disisi lain, Partai Golkar mulai juga bakal mengatur strategi sebagai langkah antisipasi menuju pilpres 2019 mendatang. Terlebih, apabila ketua umum partai berlambang pohon beringin, Airlangga Hartarto tak terpilih sebagai calon wakil presiden Jokowi.

“Kita sudah menyiapkan langkah antisipasi. Tentu tidak bisa kita sampaikan di muka umum. Langkah antisipasinya bisa jadi kita tetap mendukung Jokowi dan tentu dengan negosiasi tertentu atau lain-lain akan kita bicarakan di internal partai,” ungkap Muhammad Sarmuji, Wasekjen Partai Golkar di Kompleks Parlemen, Senayan, Selasa (10/7).

Urusan menentukan cawapres ini adalah urusan yang sangat krusial. Akan sangat menentukan utuh dan retaknya koalisi Jokowi.(ded/ald)