25 radar bogor

Mengenal Lebih Dekat Ketua Panwaslu Kabupaten Bogor, Ridwan Arifin

Mengemban tugas sebagai Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bogor rupanya menjadi pengalaman tersendiri bagi Ridwan Arifin. Pria kelahiran Bogor 11 Maret 1983, sudah beberapa kali terlibat langsung agenda penting pemilihan rektor hingga memantau pesta demokrasi lima tahunan.

Salah satunya menjadi pemantau independen Pileg 2013 dan Pilpres 2014 di Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR). Hal itu juga yang menjadi modal utama. Seperti Apa?

Laporan :
Andika Galuh Satria

Arifin mulai terlibat aktif dalam gerakan pemantauan saat duduk di bangku kuliah. Pengalaman itu membuatnya semakin melahirkan ketertari­kannya menjadi bagian yang terlibat dalam pemilihan umum. Bagi Ridwan, berbicara politik bukan hanya politik praktis, melainkan juga penye­lenggara yang memiliki peran besar terkait sukses atau tidaknya penyele­nggaraan pemilu.

“Tidak ada pertimbangan apa-apa saat pendaftaran Panwaslu, nothing to lose saja karena pada intinya saya ingin belajar,” ujarnya kepada Radar Bogor.

Berdasarkan pengalamannya, pelaksanaan di Kabupaten Bogor secara umum sudah berjalan baik. Namun masih ada hal-hal yang perlu diting­katkan dan diselesaikan. Bukan hanya dari sisi penye­lenggara melainkan juga pen­didikan politik kepada mas­yarakat terkait sistem demokrasi di Indonesia.

Terlebih pemilih pemula cukup mendominasi saat ini. Sehingga perlu ada pende­wasaan berpikir pemilih mela­lui kerjasama dengan stake­holder.

“Kita memang gencar sosialisasi namun kami sadar kurang optimal karena masya­rakat serta stakeholder memiliki keterbatasan waktu dan lainnya,” ungkap Ridwan.

Mengemban tugas yang tak mudah memang menjadi resiko. Baginya, itu harus disikapi dengan jiwa yang besar. Mulai dari waktu yang sedikit untuk keluarga dan jam kerja yang kadang tak menentu. Namun dukungan dari istri, anak dan orang tuanya selalu menjadi energi baru baginya untuk terus berkiprah menjadi abdi negara.

“Banyak kesan, mulai dari menambah saudara di 40 kecamatan, 435 desa dan 6.735 TPS sehingga membuat saya mendapatkan banyak ilmu terkait dengan pengawasan,” tuturnya.

Saat ini, bersama dua komisionernya, Ridwan sedang mempersiapkan diri untuk kembali maju menjadi anggota Bawaslu Kabupaten Bogor. Pengalaman yang didapat selama pelaksanaan Pilkada 2018 menjadi evaluasi jika memang ia ditakdirkan kembali mengawasi pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019. (*)