Mengemban tugas sebagai Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Bogor rupanya menjadi pengalaman tersendiri bagi Ridwan Arifin. Pria kelahiran Bogor 11 Maret 1983, sudah beberapa kali terlibat langsung agenda penting pemilihan rektor hingga memantau pesta demokrasi lima tahunan.
Salah satunya menjadi pemantau independen Pileg 2013 dan Pilpres 2014 di Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR). Hal itu juga yang menjadi modal utama. Seperti Apa?
Laporan :
Andika Galuh Satria
Arifin mulai terlibat aktif dalam gerakan pemantauan saat duduk di bangku kuliah. Pengalaman itu membuatnya semakin melahirkan ketertarikannya menjadi bagian yang terlibat dalam pemilihan umum. Bagi Ridwan, berbicara politik bukan hanya politik praktis, melainkan juga penyelenggara yang memiliki peran besar terkait sukses atau tidaknya penyelenggaraan pemilu.
“Tidak ada pertimbangan apa-apa saat pendaftaran Panwaslu, nothing to lose saja karena pada intinya saya ingin belajar,” ujarnya kepada Radar Bogor.
Berdasarkan pengalamannya, pelaksanaan di Kabupaten Bogor secara umum sudah berjalan baik. Namun masih ada hal-hal yang perlu ditingkatkan dan diselesaikan. Bukan hanya dari sisi penyelenggara melainkan juga pendidikan politik kepada masyarakat terkait sistem demokrasi di Indonesia.
Terlebih pemilih pemula cukup mendominasi saat ini. Sehingga perlu ada pendewasaan berpikir pemilih melalui kerjasama dengan stakeholder.
“Kita memang gencar sosialisasi namun kami sadar kurang optimal karena masyarakat serta stakeholder memiliki keterbatasan waktu dan lainnya,” ungkap Ridwan.
Mengemban tugas yang tak mudah memang menjadi resiko. Baginya, itu harus disikapi dengan jiwa yang besar. Mulai dari waktu yang sedikit untuk keluarga dan jam kerja yang kadang tak menentu. Namun dukungan dari istri, anak dan orang tuanya selalu menjadi energi baru baginya untuk terus berkiprah menjadi abdi negara.
“Banyak kesan, mulai dari menambah saudara di 40 kecamatan, 435 desa dan 6.735 TPS sehingga membuat saya mendapatkan banyak ilmu terkait dengan pengawasan,” tuturnya.
Saat ini, bersama dua komisionernya, Ridwan sedang mempersiapkan diri untuk kembali maju menjadi anggota Bawaslu Kabupaten Bogor. Pengalaman yang didapat selama pelaksanaan Pilkada 2018 menjadi evaluasi jika memang ia ditakdirkan kembali mengawasi pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019. (*)