25 radar bogor

Sulit Akomodasi DP 0 Persen

BAKAL RELOKASI: Tampak para PKL yang masih memenuhi sepanjang Jalan Dewi Sartika Pasar Anyar.
BAKAL RELOKASI: Tampak para PKL yang masih memenuhi sepanjang Jalan Dewi Sartika Pasar Anyar.

BOGOR–RADAR BOGOR,Keinginan warga untuk bisa melalui kawasan Dewi Sartika, Pasar Kebon Kembang (Pasar Anyar) tanpa adanya gangguan pedagang kaki lima (PKL), sulit terealisasi dalam waktu dekat ini.

Hingga kemarin (10/7), belum ada kesepakatan antara para PKL dengan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kota Bogor.

Dinas tersebut kewalahan untuk mengakomodasi permintaan PKL untuk uang muka (DP) kios nol persen.

Sekretaris Dinas Koperasi dan UMKM Kota Bogor, Priyatna Syamsah menjelaskan, pihaknya masih akan mengagendakan pertemuan lagi dengan para PKL Dewi Sartika. Hal itu perlu dilakukan agar ada kesepakatan antara kedua belah pihak.

“Masih kami olah, mudah-mudahan ketemu solusinya,” ujarnya kepada Radar Bogor, kemarin.

Permintaan DP nol persen ini, merupakan tuntutan pedagang terkait rencana relokasi PKL Dewi Sartika ke Blok A dan B Pasar Kebon Kembang oleh Pemkot Bogor. Namun, relokasi belum dilakukan karena masih ada tarik ulur soal harga sewa kios yang harus dibayarkan PKL sebelum menempati tempat jualannya yang baru.

Priyatna menegaskan, permintaan pedagang yang menginginkan DP nol persen tetap tidak bisa diakomodasi. Hanya saja, Dinas Koperasi dan UMKM sudah menawarkan opsi lain.

“Tidak bisa kalau yang DP 0 persen. Mungkin kami bisa bantu meringankan DP-nya saja,” terang dia.

Sejumlah keringanan juga akan diberikan kepada pedagang. Antara lain, pengembang Pasar Kebon Kembang sudah menurunkan harga kios per meter. Harga yang semula sebesar Rp25 juta per meter persegi, diturunkan menjadi Rp20 juta per meter persegi.

Ditambah, selama satu tahun kebersihan dan keamanan digratiskan. “Kalau untuk umum tetap Rp25 juta, dan kena pajak. Ini hanya untuk PKL yang mau pindah. Makanya harus memenuhi syarat administrasi,” bebernya.

Kemudahan juga tak hanya ditawarkan oleh Dinas Koperasi dan UMKM. PT BPR Nusantara Bona Pasogit (NBP) 14 yang sudah memiliki hampir 3.500 nasabah pedagang dari Kota Bogor juga siap bersinergi untuk pemberian fasilitas kemudahan kredit kepada pedagang di pasar.

“Dari informasi pak wali kota, sepertinya para pedagang yang berjualan di luar tidak bisa masuk kios karena terkendala dana. Kalau soal pengkreditan tentu kami bisa bantu,” ujar Direktur PT BPR NBP 14 Edwart Lumban Gaol saat audiensi dengan Wali Kota Bogor Bima Arya, kemarin.

Edwart mengatakan, hampir seluruh pedagang yang ada di Pasar Anyar, Pasar Bogor, Pasar Jambu Dua, Pasar Gunung Batu merupakan nasabah dari BPR NBP 14. Tak ayal, pihaknya sebagai pengelola dana, dapat membantu mengatur di sisi keuangan pedagang.

Yakni dengan men-support pedagang melalui pemberian kredit. Sementara Pemkot Bogor mengatur dari fasilitas kiosnya.

“Kami beri kemudahan bagi penabung atau peminjam yang tidak punya jaminan diberikan kredit tanpa agunan. Dengan syarat, mereka menabung setiap hari kepada kita.
Sehingga mereka bisa mendapatkan fasilitas kios,” imbuhnya.(fik/c)