25 radar bogor

Sebanyak 300 Ibu Sedekah Dongeng

PEDULI ANAK: Para guru dan ibu rumah tangga mengikuti diklat mendongeng bersama Kang Didin di Taman Ekspresi, kemarin.

BOGOR–RADAR BOGOR,Bersedekah juga bisa dilakukan dalam hal lain yang sama-sama bernilai. Khususnya bagi perkembangan anak-anak. Seperti yang dilakukan sang pendekar dongeng, Kang Didin dan 300-an peserta lewat sedekah dongeng di Taman Ekspresi, Minggu (8/7).

Kang Didin mengungkapkan, halal bihalal yang dikemas dengan pelatihan mendongeng ini sebagai salah satu bentuk sedekahnya bersama para peserta kepada anak-anak di sekitar Taman Ekspresi.

“Sedekah tidak melulu berupa uang, makanan, atau tenaga. Tapi kali ini saya mengajak semua yang mau ikut pelatihan mendongeng untuk sedekah kepada anak-anak yang berada di sini,” katanya kepada Radar Bogor.

Kang Didin mengatakan, peserta kali ini berjumlah 300 orang. Terdiri atas guru dan ibu rumah tangga dari Jabodetabek, tidak hanya dari Bogor. Berkumpul sejak pagi, mereka terlebih dahulu melihat bagaimana cara mendongeng yang dipraktikkan langsung oleh Kang Didin.

“Jadi, sejak awal memang kegiatannya latihan, dan ini sudah yang beberapa kali. Saya mendongeng dulu, mempraktikkan kepada mereka, bagaimana caranya dan sebagainya,” jelasnya.

Setelah itu, baru masuk ke tahap bersedekah, yakni mencari anak-anak sekitar Taman Ekspresi dan Lapangan Sempur untuk didongengkan oleh mereka dengan durasi tidak lama.

“Nah, bagian ini tantangannya,” tegasnya.

Tantangan mendongeng di tempat umum, yaitu bagaimana mereka bisa membujuk anak serta orang tuanya agar mau didongengkan peserta. “Berbeda dengan seorang guru, mereka sudah memiliki anak murid yang satu sama lain kenal. Ini kan harus membujuk anak, juga ibunya,” tambah Kang Didin.

Alhasil, kata dia, tantangan mendongeng itu cukup berat bagi peserta atau ibu-ibu yang tidak memiliki kemauan dan keberanian serta kesabaran. “Tantangan lainnya, mereka juga harus bisa menstimulasikan daya pikir, daya ingat, dan imajinasi serta kosakata,” bebernya.

Beberapa hal itu sangat penting karena mendongeng tidak hanya membaca sebuah naskah dengan datar dan biasa. Tapi harus singkat, jelas, dan menarik agar anak-anak bisa sama-sama berimajinasi.

Diharapkan, lewat kegiatan yang berlanjut di forum ini ke depannya dapat menghasilkan pendongeng-pendongeng andal di daerahnya masing-masing.

“Saya harap ada Kang Didin lainnya di tiap penjuru kota di Indonesia, agar anak-anak banyak diberikan dongeng dibanding gadget,” tandasnya. (ran/c)