PARUNG–Pelukan bersambut isak tangis bergema di SMA Dwiwarna Boarding School. Siap tidak siap, para orang tua siswa harus berpisah dengan anaknya. Kemarin adalah hari perdana bagi 96 siswa baru angkatan 2018. Sebelum mengikuti kegiatan belajar mengajar, mereka diharuskan mengikuti rangkaian masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
“Kami memang lebih awal satu minggu dibanding sekolah lain. Siswa baru tahun ini jumlahnya ada 96 orang. Tersebar dari Sabang sampai Merauke. Ada juga yang dari Dili dan Timor-Timur,” ujar Wakil Kepala SMA Dwiwarna, Iwan Usmansyah saat ditemui Radar Bogor di ruang kerjanya.
MPLS memiliki beberapa tujuan. Antara lain, kata dia, memperkenalkan lingkungan sekolah, budaya sekolah, budaya asrama, tata tertib dan aturan-aturan di Dwiwarna. Menurutnya, MPLS bisa membuat siswa mampu beradaptasi dan meraih banyak prestasi.
“Kamis depan, MPLS ini akan ditutup dengan kegiatan kamp orientasi. Insyaallah akan dilaksanakan di Gunung Bunder, Pamijahan,” katanya.
Pelaksanaan MPLS yang dilakukan ini sifatnya mentoring, yakni satu orang guru mendampingi 10 siswa. Dengan sistem mentoring, pihaknya ingin menciptakan keakraban dengan siswa. “Dari MPLS inilah berbagai perbedaan kita satukan,” sambungnya.
Pendiri Yayasan Pendidikan Islam SMA Dwiwarna, Indra Kartasasminta berharap, melalui berbagai program pembinaan yang dilakukan, setelah lulus dari sini para siswa dapat meraih prestasi dan kesuksesan sesuai dengan bidang dan keahliannya.
“Indikator kesuksesan Dwiwarna bukan saja dilihat dari banyaknya prestasi yang diraih, melainkan dari seberapa besar lulusan-lulusannya mampu berguna di masyarakat dan ahli dalam bidangnya masing-masing” pungkasnya.(cr3/c)