25 radar bogor

Festival Cikundul 2018

PERSIAPAN: Sejumlah masyarakat dan tokoh bersiap menggelar Festival Cikundul 2018.
PERSIAPAN: Sejumlah masyarakat dan tokoh bersiap menggelar Festival Cikundul 2018.

Oleh: Fajri M Rifai

Memperingati Hari Jadi ke-341 Cianjur, Kades Cijagang Keca­matan Cikalong, Kabu­paten Cianjur bersama mas­yarakat Cijagang bersama Maje­lis Adat Gagang Cikundul me­nga­dakan Festival Cikundul. Acara diawali dengan Gem­pungan Ngaguar Jatidiri Cianjur Pikeun Cianjur Kiwari di Sin­dang Rahayu, beberapa waktu lalu.

Tujuannya, untuk lebih men­­jaga nilai-nilai budaya dan kearifan lokal serta yang paling utama memperkenal­kan nilai-nilai sejarah serta budaya Cianjur terhadap masyarakat luas.

Festival yang digelar selama 40 hari itu pun bertujuan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat, khususnya masyarakat Cijagang, dan umumnya masya­rakat Cianjur secara luas.

Selain dari Kawargian Majelis Adat Gagang Cikundul juga diapresiasi juga oleh para ulama besar di Cianjur serta komunitas budaya dari luar Kabupaten Cianjur seperti Sunda Langgeng Wisesa.

Acara akan diisi dengan beberapa rangkaian, di antaranya Ngalokat Cai, yang bertujuan untuk menjaga serta merawat sumber-sumber air supaya tetap stabil dan menambah keberkahan.

Selain itu, beberapa jenis kesenian Cianjur diisi keaga­maan yang akan menambah nilai-nilai tersendiri dalam menjalankan ibadah pada Allah SWT.

Sebab, di Cianjur sendiri me­ngandung filosofi dari kata tempat menimba ilmu dan Cikundul sendiri itu awal dari berdirinya Cianjur yang dipim­pin bupati pertama, yaitu Raden Jayasasana atau Raden Arya Wiratanu 1, yang menjadi dalem Cianjur sekaligus ulama mas­yhur pada masa awal berdirinya Cianjur.

Adapun filosopi mengenai Cianjur yaitu ngaos, mamaos dan maenpo. Bahwa ngaos = mengaji atau keagamaan yang digurui oleh Raden Arya Wiratanu atau Dalem Cikundul.

Mamaos = tembang atau dangding yang dibawakan atau diciptakan oleh Raden Pancaniti sebagai panggeuing melalui tembang pepeling. Maenpo = seni bela diri yang diciptakan Mama Haji Ibrahim sebagai penguat jati diri Cianjur hingga sekarang.

Nama Majelis Adat Gagang Cikundul itu sendiri memiliki tiga susunan; Karatuan yang dipercayakan pada ibu Susan sekaligus Ketua Adat Gagang Cikundul; Karamaan itu sendiri dipegang oleh ulama sebagai pengisi keagamaan dan penasehat; dan Karesian yang dipercayakan pada Fajri M Rifai guna menyemangati generasi-generasi muda Cianjur.

Semoga Festival Cikundul dapat menggema dan memberi manfaat pada masyarakat dan memantapkan budaya kearifan lokal menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

*Majelis Adat Gagang Cikundul