25 radar bogor

RSIA Pasutri Kebakaran, Evakuasi 34 Bayi dan 20 Pasien

EVAKUASI: Pasien dievakuasi ke luar Rumah Sakit Ibu dan Anak Pasutri di Jalan Merak, Kecamatan Tanahsareal, Kota Bogor, tadi malam (6/7).


BOGOR –RADAR BOGOR,
Ketenangan Rumah Sakit Ibu dan Anak Pasutri di Jalan Merak, Kecamatan Tanahsareal, berubah menjadi kepanikan, ketika ruang terapi bayi terbakar tadi malam (6/7). Tim penyelamat pun harus mengevakuasi 34 bayi dan mengeluarkan 20 pasien serta belasan pekerja rumah sakit dari gedung tersebut.

Informasi yang dihimpun Radar Bogor, titik api diketahui sekitar pukul 20.30 dari bagian belakang rumah sakit di mana terletak ruang terapi pasien.  Titik api diketahui keluarga pasien di ruang IGD yang jaraknya tak terlalu jauh dengan ruang terapi.
“Saat kejadian saya sedang berada di IGD  menunggu waktu operasi yang sudah dijadwalkan untuk menantu saya sekitar jam 9 malam,” ujar Maesaroh (53), salah satu keluarga pasien yang berhasil dievakuasi, kepada Radar Bogor.
Maesaroh menuturkan, kejadian begitu cepat dan penuh kepanikan. Dia yang saat itu hendak ke toilet pun terpaksa mengurungkan niatnya lantaran mendengar suara teriakan kebakaran.
“Tiba-tiba ada yang teriak-teriak nyuruh keluar. Asap sudah di mana-mana, saya langsung lari ke depan untuk menyelamatkan diri,” ucapnya saat ditemui di lokasi kejadian.
Suasana semakin panik, ketika sejumlah orang tua yang anaknya sedang dirawat berusaha untuk segera mengeluarkan anaknya. Teriakan dan tangisan di lokasi pun tak terelakkan.
“Saya gak lihat ada api, tapi asap banyak banget, dan orang-orang teriak, itu yang bikin saya panik banget,” tuturnya.
Namun, lambat laun kepanikan keluarga pasien mulai mereda, ketika petugas keamanan dan pekerja rumah sakit mulai mengevakuasi pasien satu per satu. Petugas pemadam kebakaran (damkar) Kota Bogor pun mulai datang untuk membantu upaya evakuasi dan pemadaman.
Menurut Kepala Bidang Penyelamatan dan Pemadam Kebakaran pada Satpol PPKota Bogor, Marshe Hendra Saputra, kebakaran  bersumber dari  ruang terapi untuk bayi. Setelah diselidiki, kabel yang difungsikan untuk menyalurkan daya listrik ke alat terapi sudah tidak layak untuk dipergunakan.
“Kabel yang menyalurkan listrik tidak kuat sehingga terbakar. Kami duga dari alat itulah penyebab utama kebakaran saat ini,” bebernya.
Dia menjelaskan,  titik api sebetulnya tidak terlalu besar. Namun, dikarenakan ruangan  tidak memiliki ventilasi yang cukup baik, membuat asap berkumpul dan menyebar ke ruangan lainnya. Namun, dia mengapresiasi langkah keselamatan kerja dan keterandalan gedung (K3G) dari RSIA Pasutri yang begitu sigap dan bisa diandalkan. Sehingga api tidak merembet ke bagian-bagian lainnya.
“Salut untuk tim security yang begitu cepat dan sigap. Mereka sudah tahu titik kumpul evakuasi. Mereka juga memadamkan api dengan Apar sehingga api tidak membakar barang-barang yang berada di dalam ruangan,” ungkapnya.
Marshe menuturkan, dalam kejadian tersebut  sebanyak 20 pasien yang terdiri atas 3 pasien kontrol, 15 pasien rawat, dan 2 orang pasien IGD serta 34 bayi di RSIA Pasutri berhasil dievakuasi. Hanya ada beberapa pasien yang perlu dibawa ke rumah sakit lain untuk dilakukan tindakan medis.
“Ada tiga orang yang akan melahirkan dan dievakuasi ke  Rumah Sakit Salak untuk penanganan,” terang Marshe.
Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa kebakaran tersebut. Seluruhnya dalam kondisi  stabil dan terselamatkan. Untuk penanganan, sebanyak tujuh unit mobil damkar terjun ke lokasi kejadian. Dua di antaranya merupakan bantuan dari Damkar Kabupaten Bogor.
“Pasien dan bayi semuanya selamat dan aman. Sementara memang kita kosongkan dulu sampai asap klir, baru nanti kita kembalikan seperti semula,” pungkasnya.
Berdasarkan pantauan Radar Bogor, sekitar pukul 21.30 WIB api dinyatakan padam oleh damkar.  Di lokasi evakuasi yang tidak jauh dari lokasi kebakaran, terlihat sejumlah petugas RSIA Pasutri mencoba untuk menenangkan para pasien dan keluarga.(cr2/d)