CIBUBUR-RADAR BOGOR, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok terus berupaya menekan virus chikungunya yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Hal itu dilakukan terkait dengan temuan sejumlah warga di Kelurahan Meruyung, Kecamatan Limo, Depok terkena penyakit chikungunya.
Melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskesmas Cimanggis, para kader menggencarkan pemeriksaan jentik nyamuk pada setiap rumah warga. Kepala UPT Puskesmas Cimanggis, Umi Zakiati mengatakan, pihaknya akan terus melakukan pemberantasan jentik nyamuk secara berkala.
Dirinya menjelaskan, meski penyakit ini jarang mengancam jiwa, namun dapat menyerang siapa saja. “Lingkungan yang tidak bersih jadi tempat untuk virus tersebut berkembang biak. Jadi, tempat yang kotor seharusnya langsung dibersihkan,” katanya.
Umi menuturkan, gejala penyakit ini sering digambarkan sebagai demam dengan karakteristik nyeri sendi yang hebat secara terus-menerus. Sehingga, masyarakat juga perlu mewaspadai dengan cara memperhatikan efek yang ditimbulkan dari virus tersebut. Biasanya, gejala yang ditimbulkan adalah pegal-pegal, sakit tulang, dan nyeri sendi. Bahkan penyakit ini sampai dirasa seperti lumpuh.
Dirinya berharap agar masyarakat dapat menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
Lanjut Umi, bagi masyarakat yang mengalami gejala demam selama berhari-hari, patut untuk memeriksakan dirinya agar terhindar dari penyebaran virus chikungunya.
“Kalau demam sudah lebih dari tiga hari warga harus segera periksa. Masyarakat juga harus membersikan lingkugan sekitar, jangan sampai ada tumpukan sampah. Itu juga bisa jadi sarang nyamuk penyebar virus,” pungkasnya.
Sementara itu, Dinas Kesehatan Kota Depok melakukan pemeriksaan terhadap 30 orang warga yang diduga menderita chikungunya.
Warga Depok yang diduga mengidap penyakit tersebut ada delapan orang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Noorzamanti Lies Karmawati menjelaskan, mereka yang diduga positif chikungunya telah diambil sampel darahnya oleh Balai Teknik Kesehatan Lingkungan.(cr2/net/c)